Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Oknum Satpol PP Sering Bocorkan Razia

Jumat, 08 November 2013 – 03:36 WIB
Oknum Satpol PP Sering Bocorkan Razia - JPNN.COM

jpnn.com - BENGKULU - Melihat seringnya terjadi kebocoran informasi saat hendak melakukan razia penertiban kepada pedagang yang melanggar aturan, membuat Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Bengkulu, Jahin L. S.Sos berang. Ia mencurigai bahwa ada oknum didalam satuan kerjanya yang membocorkan informasi tersebut kepada para pedagang. Untuk itu Jahin menegaskan bahwa jikalau terbukti ada oknum Satpol PP yang dengan sengaja membocorkan informasi terkait razia, ia menegaskan bahwa oknum tersebut tidak layak ditugaskan.

"Pasti ada yang membocorkan informasi tersebut dalam satuan kita, pantas saja setiap razia penertiban hasilnya selalu tidak maksimal. Memang kita belum bisa membuktikannya saat ini. Namun nanti ketika hal itu terbukti, maka kami akan segera tindaklanjuti oknum tersebut," ungkapnya ketika ditemui RB di ruang kerjanya, kemarin (7/11).

Dijelaskan Jahin, bahwa pihaknya telah melakukan kordinasi dengan Walikota Bengkulu, H. Helmi Hasan, SE, sanksi yang akan diterapkan ketika ada personil Satpol PP yang ketahuan membocorkan informasi terkait razia atau penertiban, maka akan dicopot seragamnya. "Kalau oknum tersebut Honorer, maka akan diberhentikan langsung. Kemudian jikalau oknum tersebut PNS maka akan dipindahtugaskan ke Sektor lain. Karena dengan memelihara oknum seperti itu akan sangat mengganggu tugas saya," ketusnya.

Kemudian terkait pelaksanaan penertiban yang dilakukan oleh Satpol PP untuk penertiban para pedagang, Jahin mengatakan bahwa pihaknya sudah melaksanakan tugasnya dengan maksimal. Seperti contoh, baru-baru ini Satpol PP telah melaksanakan penertiban di jalan Kedondong, jalan Belimbing serta jalan induk di Terminal Panorama.

"Setiap kali kita melakukan razia ataupun patroli guna ketertiban, saat mengangkut barang-barang pedagang keatas mobil patroli, namun si pemilik barang dagangan tersebut lari tak tahu kemana. Hal itulah yang membuat kami sulit untuk memberikan sanksi tipiring kepada para pedagang tersebut," keluh Jahin.

Untuk itu, guna efisiensi kerjanya Jahin menyebar sebanyak 30 personil Satpol PP dibeberapa titik di Kota Bengkulu. Gunanya untuk memutuskan pergerakan para pedagang yang ingin kembali berdagang di lokasi yang dilarang. Titik-titik tersebut diantaranya Masjid Jamik, Jalan Suprapto, Depan Kediaman Bung Karno, pasar minggu (khususnya didepan PBK), jalan S. Parman, Pasar Panorama, dan titik antara Simpang Jam dengan Balai Kota.

"Selama jam kerja, personil kita akan standby di lokasi tersebut, gunanya untuk melarang pedagang berjualan di badan jalan. Karena jikalau kita mengadakan patroli terus menerus, terbukti hasilnya tidak akan maksimal," jelas Jahin.

Lebih lanjut Jahin mengatakan bahwa setelah dengan sistem demikian masih juga ditemukan ada pedagang yang berjualan di lokasi yang dilarang tersebut yakni jalur hijau dan badan jalan, maka tidak ada alasan lagi untuk tidak mengenakan tipiring kepada para pedagang tersebut. (sly)

BENGKULU - Melihat seringnya terjadi kebocoran informasi saat hendak melakukan razia penertiban kepada pedagang yang melanggar aturan, membuat Kepala

Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News