Olahraga, Politik Bebas Aktif & Standar Ganda Komite Olimpiade Internasional
Kabar itu mengangetkan dan memantik reaksi publik yang luas: Indonesia terancam tidak bisa menjadi tuan rumah pesta olahraga dunia, juga tuan rumah perhelatan atau konferensi olahraga dunia.
Komite Olimpiade Internasional (IOC) akhirnya memutuskan untuk "mengakhiri segala bentuk dialog" dengan Komite Olimpiade Nasional Indonesia "mengenai penyelenggaraan Olimpiade, Olimpiade Remaja, acara Olimpiade, atau konferensi di masa mendatang."
Federasi olahraga internasional juga diminta untuk tidak mengizinkan Indonesia menjadi tuan rumah acara-acara olahraga bertaraf dunia.
Gara-garanya, Indonesia tidak memberikan visa bagi tim senam Israel untuk berlaga di Kejuaraan Senam Artistik Dunia yang berlangsung di Jakarta.
IOC mengatakan larangan ini akan tetap berlaku hingga badan pengatur Indonesia dapat memberikan "jaminan yang memadai bahwa mereka akan mengizinkan akses ke Indonesia bagi semua peserta, terlepas dari kewarganegaraannya, untuk hadir."
Ancaman IOC ini, meski belum terealisasi, membawa kita kembali ke awal tahun 1960-an, karena ini bukan pertama kalinya Indonesia "melawan" dalam ajang olahraga.
Sukarno dan perlawanan olahraga
Saat Indonesia menjadi tuan rumah Asian Games Keempat pada 1962, Sukarno menolak keikutsertaan Israel dan Taiwan.
Ini dilakukannya untuk menjawab keinginan dan solidaritas pada negara-negara Arab dan Tiongkok.
Komite Olimpade dituding menerapkan standa ganda karena menghukum Rusia, tetapi tidak Israel, dalam mengikuti pertandingan olahraga internasional
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News
JPNN VIDEO
-
Bekerja Dua Tahun di Arab Saudi, TKI Asal Cilegon Tak Dibayar Majikan
-
Perusahaan Indonesia Terbaik Raih Penghargaan GRC & Leadership Award 2025
-
Jakarta Design Collabs: Merayakan Kolaborasi, Inovasi, dan Semangat Desain Indonesia
-
Inisiasi RUU Pekerja Lepas, Syaiful Huda: Perlindungan Masih Lemah
-
Polisi Selidiki 7 Bom Rakitan dari Pelaku Ledakan SMAN 72 Jakarta
- ABC Indonesia
Suharto Jadi Pahlawan, Konfirmasi Kembalinya Otoritarianisme?
Rabu, 12 November 2025 – 23:44 WIB
- ABC Indonesia
Dunia Hari Ini: Ledakan di India, Delapan Orang Tewas dan Belasan Luka-Luka
Selasa, 11 November 2025 – 23:57 WIB
- Lingkungan
Paviliun RI di COP30 Brasil Dibuka, Menteri Hanif Faisol: Indonesia Siap Jadi Jembatan Hijau Dunia
Selasa, 11 November 2025 – 08:53 WIB
- ABC Indonesia
Dunia Hari Ini: Topan Fung-wong Filipina Menewaskan Dua Orang
Senin, 10 November 2025 – 23:52 WIB
- Daerah
Komentar Dedi Mulyadi Soal Pembatalan Helmy Yahya dan Bossman Mardigu jadi Komisaris Bjb
Jumat, 14 November 2025 – 13:33 WIB - Daerah
Mahasiswi Unpak yang Jatuh dari Lantai 3 Menulis Surat untuk Ayah-Ibu, Ada Kata Maafin
Jumat, 14 November 2025 – 10:06 WIB - Hukum
Adita Putra Meluruskan Polemik Daftar Organisasi Advokat
Jumat, 14 November 2025 – 09:45 WIB - Jabar Terkini
Dirut Bjb Meninggal Dunia, Dedi Mulyadi: Menjelang Akhir Hidup Sempat Selamatkan 1 Keluarga
Jumat, 14 November 2025 – 12:39 WIB - Liga Indonesia
Alasan Di Balik Kepulangan Eliano Reijnders ke Belanda Terungkap, Kabar Baik untuk Persib
Jumat, 14 November 2025 – 13:01 WIB
JPNN.com