Omongan Blakblakan Mahfud MD Dinilai Langgar Etika Politik
jpnn.com, JAKARTA - Pengamat politik Said Salahudin menilai, ungkapan blakblakan Mahfud MD di acara ILC (Indonesia Lawyer Club) soal penyebab kegagalannya menjadi cawapres Jokowi di Pilpres 2019, menabrak etika politik. Sikap mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) itu juga berpotensi merugikan kubu petahana.
"Apa yang disampaikan Pak Mahfud pada sebuah program televisi, Selasa (14/8) kemarin, tidak sekadar berani, tapi bisa disebut nekat," ujar Said di Jakarta, Rabu (15/8).
Sebab, materi informasi yang diungkapkan secara terbuka kepada publik, dalam pergaulan politik biasanya digolongkan informasi yang bersifat rahasia.
Menurut Said, dalam pergaulan politik para aktor biasanya sudah saling memahami dan memilah, mana materi pembicaraan bersifat terbatas atau rahasia, dan mana informasi bersifat terbuka.
"Nah, apa yang disampaikan Mahfud terkait pembicaraannya dengan Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar dan Ketua Umum PPP Romahurmuzy, dalam pandangan saya semestinya digolongkan informasi bersifat terbatas," katanya.
BACA JUGA: Ini yang Diberikan Mahfud MD untuk NU, Bukan Uang!
Namun, standar etika itu kata Direktur Sinergi Masyarakat untuk Demokrasi Indonesia (Sigma) ini, ditabrak oleh Mahfud.
"Kalau generasi milenial bilang, Pak Mahfud semalam itu seperti orang 'selon'. Terlalu berani saat membuka tabir pengganjalan dirinya sebagai cawapres," pungkas Said.(gir/jpnn)