Operator Modernisasi Jaringan 2G

jpnn.com - SURABAYA - Meski pelanggan 3G terus menanjak, tapi jumlah pengguna 2G ternyata masih besar. Hal itu ditunjang ketersediaan handset yang sebagian besar didominasi 2G. Karena itu, PT XL Axiata menuntaskan modernisasi jaringan 2G di seluruh wilayah Jatim.

Modernisasi itu juga sebagai persiapan jika pemerintah mengizinkan layanan 4G atau LTE (long term evolution) dibuka untuk komersial.
       
Vice President Project Management Officer XL Agus Simorangkir mengatakan, modernisasi jaringan 2G untuk meningkatkan experience pelanggan. Modernisasi itu meliputi perbaikan desain, penggantian perangkat, dan optimisasi jaringan yang berlangsung mulai akhir Mei lalu. Dalam modernisasi itu, XL bekerja sama dengan Huawei.
       
"Kami mengurangi jumlah base station controller (BSC) yang berfungsi mengontrol BTS dari 34 menjadi 20 unit. Tak hanya jumlah, dari sisi ukuran juga lebih kecil. Selain itu, juga hemat listrik hingga 70 persen. Dulu kami membutuhkan 23 KVA, sekarang hanya 7 KVA," ujarnya kemarin (17/12).
       
Keuntungan lain, modernisasi sekaligus mempersiapkan diri bila pemerintah membuka layanan 4G secara komersial. Total yang dimodernisasi pada proyek tersebut sebanyak 1773 site 2G existing. Sebelumnya, XL telah melakukan modernisasi jaringan di Bali dalam persiapan APEC beberapa waktu lalu.
        
Vice President XL East Region Titus Dondi menambahkan, total pelanggan di east region mencapai 13,5 juta dan 8,5 juta di antaranya di Jatim. Dari total pelanggan di Jatim itu hampir 70 persen masih menggunakan jaringan 2G.

"Jadi modernisasi swap 2G ini tepat sebab bisa meningkatkan experience 70 persen pelanggan di Jatim," ungkapnya.
       
Dengan modernisasi, pelanggan yang sebelumnya hanya terjangkau layanan GPRS kini sudah naik menjadi EDGE. Kemudian dari sisi coverage bisa lebih luas, artinya area yang sebelumnya tidak terlayani sekarang menjadi terlayani. (res/oki)