Orang Kuat di Pusaran Kasus Kebakaran Maut Kota Tua Dhaka
jpnn.com, DHAKA - Polisi menyisir sisa-sisa kebakaran di Distrik Chawkbazar, Dhaka, Bangladesh, Jumat (22/2). Mereka mencari tambahan bukti untuk menjerat orang-orang yang bertanggung jawab atas insiden maut tersebut.
Kebakaran yang berlangsung Rabu malam (20/2) itu telah membuat area yang disebut Kota Tua Dhaka tersebut luluh lantak.
"Kami tengah memburu 10-12 orang akibat kelalaian mereka. Maka, timbul korban jiwa," ujar Wakil Komisioner Kepolisian Metropolitan Dhaka Ibrahim Khan sebagaimana dikutip Associated Press. Khan tidak memerinci identitas para terduga.
Kemarin polisi masih fokus di lokasi kejadian untuk mencari bukti tambahan. Mereka menyisir area yang dikepung garis polisi. Bersama beberapa pihak terkait, polisi membersihkan lokasi kebakaran. Kendaraan-kendaraan yang gosong pun disingkirkan.
Direktur Pemadam Kebakaran dan Pertahanan Sipil Letkol S.M. Julfiqar Rahman mengungkapkan bahwa ada tempat penyimpanan kaleng deodoran di bangunan yang terbakar itu.
Di tempat yang sama, polisi menemukan bahan bakar korek api isi ulang. Bahan-bahan yang mudah terbakar itulah yang membuat api menyebar dengan sangat cepat.
"Ini bukan tentang kemiskinan, tapi keserakahan. Orang yang menyimpan bahan kimia di gedung tempat permukiman penduduk adalah orang kaya, punya mobil, rumah mewah, dan anak-anak yang sekolah di luar negeri," ujar Nizamuddin Ahmed, salah seorang arsitek Bangladesh kepada The New York Times.
Hal senada diungkapkan Abu Naser Khan, aktivis lingkungan di Dhaka. Menurut dia, para pemilik lahan di Kota Tua Dhaka adalah orang-orang berpengaruh. Termasuk, si pemilik gudang penyimpanan deodoran itu. (sha/c15/hep)