Pabrik Garmen di Banglades Terbakar, Sembilan Pekerja Tewas

jpnn.com - DHAKA - Sedikitnya sembilan orang tewas dalam insiden kebakaran di sebuah pabrik garmen di Gazipur, dekat ibu kota Bangladesh, Dhaka. Jumlah korban tewas diperkirakan akan meningkat, mengingat standar keamanan pabrik garmen di Bangladesh sangat buruk.

Menurut lansiran BBC, Rabu (9/10), sekitar 50 orang terluka dalam peristiwa yang terjadi dini hari tadi itu.  Penyebab kebakaran dalam insiden terbaru kali ini masih belum jelas. Tapi sejumlah laporan menyebut api dimulai dari seksi rajutan Pabrik Aswad Composite Mills. Pemadaman api juga mengalami kendala dengan minimnya sumber air sehingga kebakaran berlangsung selama beberapa jam.

Pimpinan pabrik, Emdad Hossain, mengatakan ada 170 pekerja yang bertugas di lantai dua saat kebakaran terjadi. "Banyak di antara mereka yang bisa keluar dari bangunaan," ujarnya. Hossain sendiri mengalami cedera saat ikut berlari keluar gedung.

Sejumlah saksi mata menyebut orang-orang yang ada di dalam pabrik kesulitan untuk keluar gedung.  "Saya dengar api berasal dari mesin tekstil. Saat mesin meledak, api menyebar dan pabrik langsung dilahap api," kata seorang saksi mata.

Kebanyakan yang tewas diperkirakan adalah pekerja yang tengah lembur. Pencarian korban pun terpaksa baru dilakukan setelah terbitnya.

Pejabat polisi setempat, Ameer Hossain, mengatakan sembilan jenazah berhasil ditemukan. Namun,  laporan lain menyebut ada 10 yang ditemukan.

Kasus ini mengingatkan kejadian pada April silam tatkala lebih dari 1.100 pekerja tewas saat sebuah pabrik di luar Kota Dhaka roboh. Sekitar 2.500 pekerja lainnya juga terluka dalam insiden di Distrik Ashulia, tempat industri pakaian berada. November tahun silam, 112 pekerja juga tewas dalam kebakaran di pabrik garmen di lokasi yang sama.

Industri garmen menguasai tiga perempat total ekspor Bangladesh. Namun,  standar keamanan pabrik garmen di negeri sempalan Pakistan itu dianggap salah satu yang terburuk di dunia. (esy/jpnn)