Pacquiao: Saya Masih Punya Naluri Membunuh di Atas Ring
jpnn.com - LAS VEGAS – Petinju terbaik Filipina, Manny Pacquiao akan membuktikan dirinya belum kehilangan insting membunuh atau menghabisi lawannya di atas ring (KO) saat bertarung menghadapi Timothy Bradley di Las Vegas, Sabtu (12/4) malam waktu setempat atau Minggu (14/4) pagi WIB.
Pertanyaan itu terus mengarah kepada petinju dengan julukan Pacman itu karena ia telah melakoni tujuh pertarungan sejak 2009 tanpa sekalipun mampu memukul jatuh lawannya di atas ring. Banyak pengamat tinju dunia yang menganggap hal itu terjadi karena efek usia Pacman yang menua (sekarang 35 tahun), kemampuan dan kekuatan lawannya yang semakin baik, serta fokusnya yang mulai terbelah semenjak menjadi anggota kongres di senat Filipina.
Alih-alih memukul jatuh, petinju terbaik di Asia itu malah menelan KO dalam kekalahan terakhirnya dari Juan Manuel Marquez pada tahun 2012 silam. Padahal kala itu, ia yakin bisa meng KO Marquez. “Itu terjadi begitu saja. Saya mau mengakhiri semua laga dengan KO, tapi Anda tak bisa mengkontrol apa yang akan terjadi dalam pertarungan. Saya akan meyakinkan penonton pekan ini, membuktikan kepada mereka bahwa saya masih punya insting membunuh di atas ring,” ujar Pacquiao seperti dilansir LA Times.
Tapi sesumbar Pacman tentu tak diterima begitu saja oleh Bradley. Petinju yang berstatus pemegang sabuk juara kelas Welter versi WBO itu malah menyebut Pacman telah kehilangan insting membunuhnya sejak lama. “Ini realitas,” kata petinju yang punya rekor 55-5-2 dengan 31 KO tersebut. “Para penggemarnya juga mengatakan hal yang sama, dia sudah tak punya pukulan mematikan, ia mampu menggiring lawan ke pinggir ring, tapi kemudian melepasnya. Itu belum pernah terjadi sebelumnya. Ia tak bisa memukul jatuh lawan, segalanya telah berubah,” papar Bradley.
Meskipun faktor usia jadi salah satu alasan menurunnya performa Pacman, namun pelatihnya, Freddie Roach menyebut alasan mental sebagai faktor utamanya. Roach mengeluarkan pernyataan yang mengejutkan bahwa alasan utama petinjunya kehilangan insting membunuh adalah karena Pacman kini lebih religius. “Ia telah kehilangan insting itu. Sisi religiusnya adalah faktor utama kenapa ia tak mampu lagi menghabisi lawannya. Saya sangat yakin itu,” kata Roach.
Apapun kata orang, yang jelas Pacman tetap optimis bisa menghabisi Bradley hari ini. Dia membantah partai melawan Bradley akan jadi laga terakhir dalam karir tinnjunya. Dalam konfrensi pers sehari sebelum laga, ia mengatakan bahwa petualangannya di ring tinju masih akan terus berlanjut. (dim)