Pahlawan dari Bangku Cadangan
HANYA menjadi pemanas bangku cadangan Belanda bukanlah keinginan seorang Tim Krull. Tetapi pelatih Belanda, Louis van Gaal menjadikan momen adu penalti saat pertandingan melawan Kosta Rika sebagai penampilan perdananya di Piala Dunia 2014 yang membuat Krull menjadi pahlawan bagi timnya.
Meski bukan penjaga gawang yang dikenal sebagai ahli menghalau penalti, Krull menunjukkan bahwa dirinya bisa diandalkan di bawah mistar dalam situasi kritis seperti kemarin.
Menggantikan Jasper Cillessen di menit ke-120+2, Krull menunjukkkan kapasitasnya dengan sukses mengahalau dua kali tendangan penalti dari kapten Kosta Rika Bryan Ruiz, dan Michael Umana.
"Itu situasi yang tidak normal. Kamu duduk sepanjang pertandingan di bangku cadangan, dan kemudian kamu harus main dan menghadapi tendangan penalti. Saya tidak tahu apa yang dapat saya katakan," ucapnya seperti yang dikutip Dailymail.
Catatan kiper Newcastle United dalam menghalau tendangan penalti memang begitu moncer. Dari 20 kali percobaan, dia hanya mampu menghalau dua tendangan penalti.
"Saya melihat mereka (Kosta Rika) saat mengalahkan Yunani, dan mempelajari mereka, dan saya mengatakan kepada pemain bahwa saya tahu kemana arah tendangan mereka, yang mana membuat mereka sedikit gugup," terangnya kepada BBC Sport.
Hal yang sama, seperti yang pernah dilakukannya kepada Frank Lampard sebelum pemain Chelsea itu melakukan tendangan penalti. "Saya senang itu berhasil lagi dalam pertandingan ini," lanjutnya.
Dia pun dengan tegas menampik bahwa dirinya malah lebih gugup saat van Gaal memilihnya untuk menjadi kiper di adu penalti.
"Kamu duduk di bangku cadangan, dan mulai berpikir akan ada perpanjangan waktu dan selanjutnya adu penalti. Anda harus membawa tim anda ke babak semifinal. Ini seperti mimpi, tak bisa dipercaya saya bisa," tegasnya.
Krull yang hanya menjadi penghangat bangku cadangan Belanda sepanjang Piala Dunia berlangsung tahu betul bahwa ini saat bagi dirinya untuk berjuang untuk Belanda. "Saya mencoba mengganggu mereka secara psikis, dan mulai mencoba segala sesuatu untuk mengganggu konsentrasi lawan," lanjutnya.
Sementara itu, saat ditanya tentang perayaan timnya, dia mengatakan bahwa itu nyata, dan sempat tidak bisa menggambarkan situasi yang terjadi saat itu. "Melihat teman-teman berlari ke arah saya. Saya telah melihat beberapa kali di TV saat kiper menghalau penalti dan memenangankan pertandingan," katanya. (nap)