Pak Jokowi, Kenapa sih Rini Belum Dicopot Juga?
jpnn.com - JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) belum juga mencopot Menteri BUMN Rini Soemarno dari jabatannya. Sikap keras ini diprediksi akan menimbulkan kerenggangan hubungan antara dengan PDIP yang sangat ngebet ingin Rini lengser.
Selama satu tahun belakangan, partai berlambang banteng hitam moncong putih itu sudah mengirim berbagai sinyal kepada Jokowi bahwa Rini harus pergi. Bahkan saat Rakernas PDIP di Kemayoran 10 Januari lalu, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri terang-terangan menyindir Rini dengan menyebut bekas anak buahnya itu telah menjadikan BUMN seperti perusahaan swasta yang hanya mementingkan keuntungan.
Sinyal lebih jelas lagi datang dalam bentuk rekomendasi Pansus Pelindo II yang dikomandoi politisi PDIP Rieke Diah Pitaloka yang meminta Jokowi memecat Rini. Namun, dalam surat jawaban Jokowi dengan nomor R-05/Pres/01/2016 tertanggal 20 Januari 2016, dengan halus menolak permintaan itu. Dalam balasannya, Jokowi hanya menyebut mengapresiasi kerja Pansus Pelindo II.
Kondisi ini membuat politisi PDIP Effendi Simbolon heran. Sebab, dalam Pansus Pelindo II sudah dibeberkan fakta-fakta yang memperlihatkan kinerja Rini di kabinet tidak baik. "Pansus ini niat baik dan luhur dari DPR untuk memperbaiki kinerja Presiden. Ini akan bermanfaat untuk bangsa dan negara. Harusnya dieksekusi, bukan cuma mengaku mengapresiasi," tegas Effendi saat dihubungi Kamis (11/2).
Kata Effendi, tanpa Pansus Pelindo pun harusnya Rini sudah dicopot. Tapi, yang terjadi Jokowi terus mempertahankannya. Bahkan, Jokowi mengesampingkan proses di DPR yang menghasilkan rekomendasi tadi. "Harusnya sudah ada sikap tegas. Jangan seolah-olah tidak tahu," katanya. (zul/dil/jpnn)