Pak Jokowi Mau Pilih Bahlil HIPMI Jadi Menteri? Sekjen PDIP Bilang Begini
jpnn.com, JAKARTA - Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menyatakan, penunjukan seseorang untuk menjadi menteri merupakan hak prerogatif presiden. Menurutnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) tentu mencermati rekam jejak dan kapasitas seseorang yang akan menjadi menteri pada pemerintahan mendatang.
Hasto menyampaikan hal itu menyusul pernyataan Presiden Jokowi yang menyebut Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Bahlil Lahadalia cocok menjadi menteri. Sebelumnya Presiden Ketujuh RI itu meminta publik tak kaget jika Bahlil kelak menjadi pembantunya di kabinet.
Baca juga: Presiden Jokowi Sebut Ketum HIPMI Cocok menjadi Menteri
"Kewenangan untuk memutuskan menteri yang berada dalam presiden dan untuk itu beliau akan mencermati dan pengalaman lima tahun ini. Pak Jokowi tahu mana sosok yang pantas menjadi menteri-menteri itu," kata Hasto di kantor DPP PDI Perjuangan di Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Minggu (26/5).
Hasto menjelaskan, Presiden Jokowi tak akan memilih figur biasa-biasa saja menjadi menteri. Politikus asal Yogyakarta itu meyakini mantan Gubernur DKI tersebut akan memilih figur yang memiliki kemampuan manajerial tinggi untuk menjadi pembantunya di kabinet mendatang.
Menurut Hasto, Presiden Jokowi akan memilih figur yang mampu membawa perubahan. Selain itu, Jokowi sangat menyukai sosok yang berani pasang badan untuk kepentingan lebih besar.
Baca juga: Acuan Pak Jokowi Pilih Calon Menteri bukan Parpol atau Nonparpol
"Tidak sembarang orang, bukan sekadar dari aspek usianya muda. Seorang menteri itu pemimpin maka dia harus memahami hal ihwal kepentingan yang dipimpinnya, punya leadership," ujar Hasto yang juga sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo KH Ma'ruf Amin itu.(tan/jpnn)