Pak Jokowi, Please Segera Ganti Nama Panggilan agar Tak Dikhianati
jpnn.com, JAKARTA - Nama Jokowi sudah populer sejak pria bernama lengkap Joko Widodo itu masih menjadi wali kota Surakarta. Nama Jokowi juga melambung saat mengikuti Pilkada DKI Jakarta 2012, hingga akhirnya ikut Pemilu Presiden 2014 dan menang.
Namun, kini panggilan Jokowi dianggap kurang membawa hoki. Psikolog sekaligus ahli restrukturisasi nama, Ni Kadek Hellen Kristy, S.Psi, M.Ed, CHt, CI mengatakan, nama Joko Widodo sebenarnya sudah sangat bagus.
"Dari sisi nama, Pak Joko Widodo itu namanya bagus sekali. Harmonis, selaras dengan alam semesta,” ujarnya seperti diberitakan JawaPos.Com, Selasa (11/7). “Namun jika disingkat, Jokowi itu menjadi tidak baik.”
Cewek asal Bali yang lebih akrab disapa dengan panggilan Heleni itu lantas menjelaskan alasan sehingga nama Jokowi tidak baik bagi perjalanan ke depan suami Iriana itu. Pasalnya, jika menggunakan pendekatan psikologi transpersonal dan dicocokkan dengan kode rumus yang dimiliki Heleni, nama Jokowi ternyata mengundang niat jahat dari para pesaingnya.
"Nama Jokowi memiliki ending life yang enggak bagus. Kodenya enggak bagus. Membuat Pak Presiden ditipu, ditusuk dari belakang. Jadi lingkungan akan sangat berat bagi Jokowi," jelasnya.
Meski demikian Heleni mengatakan, sebenarnya kans Jokowi untuk terpilih lagi sebagai presiden pada Pemilu 2019 memang terbuka lebar. Hanya saja, Heleni menyarankan Jokowi meninggalkan nama panggilannya dan tetap menggunakan Joko Widodo.
“Dari sisi nama pakai Joko Widodo saja. Namanya sudah bagus. Saran saya jangan pakai Jokowi lagi. Agar enggak banyak musuh lagi. Nama panggilan Joko saja bagus, tapi enggak sekuat Joko Widodo yang energinya bagus," jelasnya.(cr1/JPG)