Pak Jokowi, Siswa di Bogor Minta Dana PIP Ditambah
jpnn.com, BOGOR - Para siswa penerima dana Program Indonesia Pintar (PIP) mengaku uang yang diterima masih kurang. Uang tersebut hanya cukup untuk membeli sepatu, alat tulis menulis, tas, dan sepatu. Sedangkan transportasi ke sekolah tidak bisa tercover.
Padahal uang angkot adalah komponen terbesar dari biaya sekolah siswa. Seperti pengakuan Muhammad Ismail, siswa SMPN 6 Bogor.
Pemegang Kartu Indonesia Pintar (KIP) ini harus berjalan kaki sejauh lima kilo setiap harinya. Dana yang diterima Rp 750 ribu per tahun itu tidak diambil semuanya.
"Saya hanya ambil Rp 350 ribu untuk beli sepatu, seragam, dan alat tulis menulis. Sebagian saya tabung untuk kegiatan study tour nanti," ujar Ismail, Jumat (17/11).
Sementara Oki Kinanda dan Rahmawati, pelajar kelas sembilan di SMPN 14 dengan malu-malu mengungkapkan dana PIP kurang. Mereka hanya bisa membeli perlengkapan sekolah.
"Saya naik angkot tiap hari bayar Rp 5 ribu pulang pergi," ujar Rahmawati.
Demikian juga Oki. Pelajar yang ingin jadi seniman ini mengungkapkan biaya angkot cukup besar sehingga dia tidak bisa menabung.
"Nggak jajan, cuma dikasi bapak uang angkot," ujar Oki.
Ketiga pelajar ini berharap pemerintah bisa menaikkan dana PIP. "Kalau boleh bapak presiden, dananya dinaikkan Rp 900 ribu saja," ucap Ismail polos. (esy/jpnn)