Pak Jokowi Tidak Seaman SBY
jpnn.com, JAKARTA - Pengamat politik dari Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Pangi Sarwi Chaniago mengatakan elektabilitas petahana Presiden Joko Widodo masih belum aman.
Sebab, dari sejumlah survei elektabilitas Jokowi masih berada di bawah 50 persen. Dia mengatakan Presiden Keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) saja saat hendak bertarung di periode kedua elektabilitasnya di atas 50 persen. "Artinya Jokowi belum aman," kata Pangi, Jumat (14/12).
Apalagi, lanjut Pangi, tingkat kepuasan masyarakat terhadap pemerintahan Jokowi juga tidak tinggi. Hal ini semakin membuat elektabilitas Jokowi sulit naik. "Jadi elektabilitas itu segitu saja tidak naik," katanya.
Dia mengatakan memang masih ada waktu bagi Jokowi menaikkan elektabilitas. Namun itu pun hanya mengandalkan isu keberhasilan pembangunan di bidang infrastruktur saja.
"Di samping itu saya belum melihat yang bisa menjaga elektoralnya tumbuh. Banyak yang menduga elektabilitasnya akan segitu-segitu saja," paparnya.
Karena itu, Pangi menegaskan Jokowi harus mengambil pendamping atau calon wakil presiden yang bisa mendongkrak elektabilitasnya. Syarat seorang cawapres Jokowi itu adalah harus memiliki segmen pemilih berbdea dengan mantan wali kota Solo ini.
Misalnya sosok yang nasionalis religius. Kemudian, lanjut Pangi, akan lebih baik jika Jokowi mengambil cawapres dari non-Jawa. "Serta harus mengambil wakil yang betul-betul punya massa yang jelas dan akar rumput yang bisa membantu," ujarnya.
Soal latar belakang, Pangi mengatakan akan lebih baik jika Jokowi mengambil ekonomi dan hukum. "Sebab, Jokowi lemah di keduanya," tegas direktur eksekutif Voxpol Center Reseach and Consulting yang karib disapa Papang itu.
Sejauh ini, Papang belum bisa memastikan siapa yang cocok. Sebab, nanti partai-partai politik tentu juga akan banyak menyodorkan wakil kepada Jokowi. "Sekarang saja misalnya, semua ingin menjadi wakil Jokowi," pungkasnya. (boy/jpnn)