Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Pak Tjahjo Sindir Terminal Mewah di Daerah Ini

Kamis, 17 Maret 2016 – 19:22 WIB
Pak Tjahjo Sindir Terminal Mewah di Daerah Ini - JPNN.COM
Mendagri Tjahjo Kumolo saat Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Perencanaan, Evaluasi dan Informasi Pembangunan Daerah 2016, Kamis (17/3). FOTO: Ken Girsang/JPNN.com

jpnn.com - DENPASAR - Bangunan dibuat mewah. Bahkan sarana dan prasarana dibangun lengkap pada sebuah terminal di Atambua, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Namun sayangnya, kata Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo, sejak dibangun dua tahun lalu, belum ada satu mobil pun yang parkir. Hal tersebut terjadi karena akses jalan yang kurang baik. Selain itu letak terminal juga kurang strategis.

“Di Atambua,  ada terminal bus bagus sekali. Tapi selama dua tahun tak ada satu bus pun yang parkir,” ujar Tjahjo pada Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Perencanaan, Evaluasi dan Informasi Pembangunan Daerah 2016, Kamis (17/3).

Menurut Tjahjo, hal tersebut terjadi karena tidak adanya perencanaan pembangunan. Padahal, konsep pembangunan sudah disusun berdasarkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD). “Ini karena tak ada perencanaan. Terpaksa kami bongkar untuk asrama bagi aparat di perbatasan,” ujar Tjahjo.

Agar kondisi tersebut tidak terulang, Tjahjo meminta para Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) ‎dari seluruh Indonesia, untuk benar-benar menyusun RPJMD dengan baik dan mensinergikannya dengan perencanaan pembangunan nasional serta janji-janji politik kepala daerah pada saat pilkada. Jangan seperti selama ini, Bappeda terkesan antara ada dan tiada. 

Selain itu, mantan Sekjen DPP PDI Perjuangan ini juga meminta para kepala daerah benar-benar memberdayakan peran Bappeda.

“‎Saya merasakan selama ini fungsi Bappeda selama ini antara ada dan tiada. Kalau berjalan, seharusnya berjalan baik. Tapi Jakarta masih dipenuhi para kepala daerah yang melakukan lobi ke menteri atau pejabat terkait lain. Jadi buat apa musrenbang (musyawarah perencanaan dan pembangunan, red),” ujar Tjahjo.(gir/jpnn)

Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

BERITA LAINNYA