Pakar: Golkar Membawa Energi Terbarukan Bagi Poros yang Menggaetnya
jpnn.com, JAKARTA - Peneliti Senior Institut Riset Indonesia (INSIS), Dian Permata, merespon terkait Golkar yang diisukan akan bergabung ke dalam Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) atau Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR).
Menurut Dian, poros manapun yang dapat meminang Golkar akan mendapatkan energi terbarukan.
Dian menjelaskan, Golkar di setiap kontestasi Pilpres selalu memiliki daya magnet kuat. Hal itu dikarenakan Golkar mempunyai kematangan secara organisasi dan kelembagaan, baik sebagai institusi partai politik; maupun kader politiknya. Dian menyebut, kedua hal itu tercipta lantaran proses dinamisasi dalam tubuh partai yang sangat panjang.
"Karena kematangan itulah, Golkar selalu mendapatkan tempat. Baik di kubu lawan dan kawan. Kasus pada Pilpres 2019 dapat menjadi contoh. Di mana Golkar yang di Pipres 2014 menjadi compatriot pasangan Prabowo dan Hatta, dapat dan dengan mudah serta diberikan karpet merah pada pasangan Jokowi dan Ma’aruf Amien," jelas Dian, Rabu (29/3) malam.
Dian menilai, jika Golkar masuk ke KPP, yang beranggotakan NasDem, Demokrat, dan PKS; maka akan lebih mudah untuk membicarakan soal sharing power, dan memungkinkan Golkar diberikan jatah Ketua DPR atau lainnya.
Sementara itu, jika Golkar gabung bersama Gerindra-PKB ke dalam KKIR, secara moril, Golkar akan memompa semangat koalisi tersebut, dan memungkinkan terjadinya tiga poros, yakni poros KPP, KKIR, dan poros PDI-P.
"Lagi-lagi, jika Airlangga tidak dapat kursi Cawapres, maka Golkar akan mendapatkan jatah Ketua DPR. Karenanya, Golkar layak bagi poros manapun. Poros manapun yang dapat meminang Golkar akan mendapatkan energi terbarukan," pungkas Dian. (dil/jpnn)
Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?