Palacio Memang Momok Lazio
MILAN - Optimisme dan kepercayaan diri tinggi yang dilontarkan Inter Milan ternyata tak terbukti di lapangan. Bermain di hadapan pendukung sendiri, di stadion Giuseppe Meazza, kemarin (22/12) dini hari, Inter ditahan imbang sang Tamu, Lazio, dengan skor 2-2.
Keyakinan sang kapten, Andrea Ranocchia, sehari sebelumnya bahwa timnya mampu melanjutkan momen positif saat melawan Lazio, harus dibungkus. Inter bahkan nyaris malu, setelah Lazio berhasil unggul 0-2 terlebih dulu melalui Felipe Anderson pada menit ke-2 dan 37.
Beruntung, Mateo Kovacic dan Rodrigo Palacio berhasil mencatatkan gol masing-masing pada menit ke-66 dan 80.
Sorotan tajam ditujukan kepada Mancini yang merasa anak buahnya mulai memahami filosofi permainan yang diinginkannya. Setelah mengklaim bahwa kemenangan 0-2 atas Chievo 15 Desember lalu sebagai momen kebangkitan, I Nerazzuri justru kembali menunjukkan inkonsitensinya.
"Kami tidak mungkin menjadi tim seperti Barcelona, atau Bayern Munchen dalam hitungan bulan. Kami mengalami kesulitan, tapi yakin sedang menuju ke arah sana," kilahnya seperti dikutip supersport.
Dengan hasil ini, Mancini harus memendam harapan meraih kemenangan kedua di Seria A, setelah sebelumnya mengungguli Chievo 0-2 15 Desember lalu.
Di sisi lain, keputusan Mancini memasang Palacio dari awal ternyata benar. Sumbar Palacio bahwa dirinya yakin mencetak gol, benar-benar dibuktikan. Gol itu pun menjadi spesial karena dia berhasil menjadi pahlawan penyelamat Inter dari kekalahan.
Usai laga, Palacio kepada sempreinter mengaku cukup senang. Pasalnya, dia akhirnya berhasil mencetak gol setalah 225 hari tak menjaringkan bola ke gawang.
"Saya memang mencetak gol, tapi kami tidak berhasil menang. Kami memang berusaha menemukan permainan terbaik kami. Mengawali dari tertinggal 0-2, hasil ini bagus, tapi memang masih kurang," ungkapnya.
Pelatih Lazio Steffano Pioli mengaku kecewa dengan hasil tersebut. Pasalnya, keberhasilan menguasai pertandingan dan unggul terlebih dulu dengan margin dua gol, tak mampu dipertahankan pemainnya.
Kunci meningkatnay determinasi Inter menurutnya dimulai setelah Kovacevic mampu mencetak gol.
"Moral Inter terangkat, mereka kemudian terus menekan kami. Dan yang memalukan, kami yang menguasai possession, tak mampu menahan gempuran mereka," tuturnya seperti dilansir fourfourtwo.
Pioli juga menyesalkan beberapa kali pemainnya sampai harus salah menempatkan umpan dan tak mampu melakukan clearances. "Kami gagal meraih kemenangan," tandasnya.
Meski tak memenuhi target menang, satu poin sudah cukup bagi Lazio untuk melewati Napoli di klasemen sementara Serie A. Mereka kini duduk di peringkat ketiga, dengan torehan 27 poin, hasil dari delapan kali menang, tiga kali imbang dan lima kali kalah. (aam)