PAN Tak Merasa Kehilangan Goenawan Mohammad
JAKARTA - Salah satu pendiri Partai Amanat Nasional (PAN), Goenawan Mohammad mengaku mundur dari partai yang kini dipimpin Hatta Rajasa itu. Penyebabnya, sastrawan yang juga wartawan senior itu kecewa lantaran PAN mendukung calon presiden dari Partai Gerindra, Prabowo Subianto.
Namun demikian, PAN tak merasa kehilangan dengan hengkangnya Goenawan. Menurut Wakil Ketua Umum PAN, Dradjad H Wibowo, Goenawan bukan orang yang aktif di partai yang pernah dipimpin Amien Rais itu.
“Yang bersangkutan (Goenawan, red) memang salah satu pendiri PAN. Tapi soal tetap sebagai anggota dan membayar iuran, saya cuma bisa tertawa. Saya pribadi tidak merasa yang bersangkutan (Goenawan, red) sebagai bagian dari keluarga besar PAN, setidaknya sejak saya menjadi waketum,” kata Drajad melalui layanan BlackBerry Messenger, Kamis (15/5).
Dradjad menambahkan, Goenawan juga tak pernah terlihat di DPP PAN. Dalam pengambilan keputusan partai pun pria yang dikenal dengan inisial GM itu juga tak pernah memberikan masukan.
“Dalam pileg (pemilu legislatif, red) kemarin pun saya tidak merasa yang bersangkutan ikut berjuang mengkampanyekan PAN. Bahkan ketika PAN dihajar lembaga-lembaga survei “penjual diri” sebagai partai yang tidak lolos threshold, saya tidak merasa yang bersangkutan membela PAN,” lanjut Dradjad.
Lantas bagaimana dengan alasan GM mundur karena menganggap Prabowo sebagai pendukung Orde Baru hingga menggunakan kekerasan? Dradjad menepis anggapan itu.
“Soal tuduhan kekerasan terhadap Prabowo, jangan asal tuduh, buktikan. Kalau memang anti-kekerasan, bagaimana dengan kekerasan seksual yang dilakukan oleh penyair yang juga temannya (Sitok Srengenge, red)?” pungkas Dradjad.(ara/jpnn)