Panglima TNI Ajak KAHMI Tetap Jaga Pancasila
jpnn.com, JAKARTA - Pancasila sebagai ideologi negara mengandung nilai-nilai Ketuhanan. Hal itu sudah menjadi kesepakatan pendiri bangsa dan Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) harus tetap menjaga, mengamalkan dan mengimplementasikan Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Hal tersebut disampaikan Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo pada acara silaturahmi dan halal bilhalal di hadapan 700 Majelis Nasional KAHMI, di Aula Sakinah Masjid Sunda Kelapa Jalan Taman Sunda Kelapa, Menteng, Jakarta Pusat, kemarin.
Menurut Panglima TNI, KAHMI merupakan kumpulan kesatria bangsa dari berbagai macam keilmuan menjadi lokomotif pembangunan dengan menjunjung tinggi prioritas kebinekaan Indonesia.
“Atas dasar itu lahirlah HMI, suatu kekuatan dan persatuan yang dipegang teguh. Oleh karena itu teruslah berjuang dibawah satu komando,” ucapnya.
Lebih lanjut, Jenderal Gatot menyampaikan bahwa Bung Karno pernah mengatakan Negara Republik Indonesia ini milik semua orang dari Sabang sampai Merauke bukan milik satu golongan, satu agama, satu suku, maupun adat istiadat. Keberagaman ini telah tercantum dalam dasar negara yaitu Pancasila.
Panglima TNI juga meminta agar lembaga-lembaga pendidikan Islam jadi sarana memupuk persatuan dan kesatuan bangsa dalam bingkai toleransi keberagaman.
“Saya yakin Madrasah, Pesantren dan Lembaga Pendidikan lainnya, sebagai pusat wadah perjuangan untuk menegakkan Ahlulsunah Waljamaah dan Pancasila dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dengan hal tersebut kita akan mempunyai pondasi yang kokoh dalam menghadapi setiap permasalahan yang ada serta bisa dengan percaya diri menyongsong masa depan,” katanya.
Sementara itu, Panglima TNI saat menjawab pertanyaan awak media mengatakan sesama umat Islam jangan sampai konflik seperti sekarang ini, para ulama juga ikut mendirikan bangsa ini, para ulama ikut juga membentengi Pancasila, anak-anak didik para ulama juga banyak di sini.
“Jadi kalau ada ulama-ulama dengan pakaian apapun untuk memecahkan ideologi Pancasila jangan percaya dan diikuti,” pungkasnya.(fri/jpnn)