Panglima TNI Jamin Keamanan Berinvestasi
jpnn.com - JAKARTA - Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko mengatakan, menghadapi tantangan ke depan, dibutuhkan langkah-langkah yang sistematis, sebagaimana ditegaskan Presiden Republik Indonesia pada pidato kenegaraan 16 Agustus tahun 2013. Antara lain mengenai pentingnya kemampuan mengelola ekonomi di tengah ketidakpastian dan perlambatan ekonomi global.
"Dalam kaitan tersebut, TNI akan mengerahkan segenap kemampuan dan kekuatan, guna dapat memberi rasa aman untuk berinvestasi di Indonesia. Oleh karena itu, kepada para investor jangan ragu datang ke Indonesia," kata Jenderal TNI Moeldoko, saat upacara Militer Serah Terima Jabatan di Markas Besar TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu (4/9).
Untuk itu lanjutnya, semua komponen bangsa berkewajiban memelihara kerukunan dan toleransi di tengah kemajemukan bangsa. Negara kata Moeldoko, menjamin sepenuhnya keberadaan kemajemukan dan seluruh warga negara memiliki harkat, kehormatan, hak serta kewajiban yang sama.
"Karena itu, Panglima TNI mengimbau untuk mencegah terjadinya benturan dan kekerasan komunal, yang akan mengganggu ketentraman masyarakat dan keutuhan berbangsa dan bernegara," ujarnya.
Selain itu, Panglima TNI juga mengingatkan pentingnya mensukseskan Pemilu 2014 dan suksesi kepemimpinan secara demokratis dan damai. "TNI dan semua elemen bangsa harus menjamin Pemilu 2014 dapat berlangsung secara lancar, tertib, bebas, adil dan damai, karena Pemilu adalah masa depan keberlanjutan pembangunan nasional," harapnya, sembari meminta TNI jangan ditarik ke medan politik praktis yang dapat menjadikan TNI tidak netral, imbuhnya.
Dikatakannya, menjadi kewajiban kita semua untuk mempertahankan kedaulatan dan keutuhan setiap jengkal wilayah dengan tegas, yang secara sah merupakan bagian integral dari NKRI.
"Pendirian TNI jelas, tegas dan tidak mengenal kompromi dalam menjaga kedaulatan dan keutuhan NKRI. Dalam kerangka hubungan kerja sama internasional, persahabatan adalah sangat penting, namun kepentingan nasional di atas segalanya".
Di akhir amanatnya Panglima TNI menyatakan bahwa TNI harus membangun tentara yang profesional, militan dan rendah hati. "Dengan profesional dan militan menjadikan TNI hebat, dengan rendah hati akan menghasilkan kemanunggalan yang kuat, sedangkan sinergitas dari ketiganya itu akan mewujudkan TNI yang tangguh," jelasnya. (fas/jpnn)