Panja Palang Merah Kunker ke Libanon
jpnn.com - Namun sebelum bertolak ke Libanon, Suripto menyempatkan diri menggelar konperensi pers di Press Room DPR/MPR RI, Jakarta, Senayan, Jum'at (22/8). “Kita ingin membuat tradisi baru, kalau kunker ke luar negeri, sebelum berangkat, kita akan jelaskan untuk apa kunker itu, berapa biayanya dan siapa saja yang berangkat agar semuanya bisa transparan,” tegas Wakil Ketua Komisi III DPR dari Fraksi PKS itu.
Suripto mengatakan bahwa Panja RUU Palang Merah sengaja memilih Libanon untuk studi banding karena kinerja Palang Merah di sana sangat baik. Apalagi Libanon terkenal dengan wilayah konflik. Namun pihak Palang Merah Libanon bisa melakukan tugasnya dengan baik. “Israel seringkali menyerang Libanon dengan alasan menyerang Hizbullah. Begitu banyak korban dan pengungsi yang harus ditangani Palang Merah dan Bulan Sabit di sana, tapi mereka bisa,” jelas mantan Sekjen Dephut itu.
Itulah sebabnya, sebut Suripto, pihaknya memilih Libanon untuk melakukan studi banding. Apalagi di sana ada dua lembaga kemanusiaan dalam bentuk Palang Merah, namun kedua instansi itu bisa bekerja sama dan saling mengisi. “Walaupun ada dua lembaga, tapi tidak saling menjelekkan, tapi justru saling memperkuat,” katanya.
Rencananya, Suripto dan kawan-kawannya akan berangkat sebanyak 14 orang. Mereka akan menggunakan uang dari APBN sesuai dengan yang diputuskan DPR. “Kita tidak pakai sponsor. Kita berangkat semata-mata untuk mencari perbandingan yang terbaik,” katanya seraya mengatakan, sepulangnya dari Libanon nanti pihaknya juga akan kembali menggelar konperensi pers untuk menjelaskan hasil-hasil studi banding.(eyd)