Parade Koruptor Berjaya di Rio Carnival
jpnn.com, RIO DE JANEIRO - Mengusung tema korupsi, Beija Flor sukses menjadi juara. Rabu (14/2) sekolah samba itu memenangi Rio Carnival setelah persiapan panjang yang makan waktu berbulan-bulan. Beija Flor unggul atas 12 sekolah samba lainnya dalam kompetisi tahunan tersebut.
”Anda menyebut kami saudara. Tapi, Anda meninggalkan kami demi takhta. Kerakusan yang memangsa habis harapan kami itu memakai setelan dan dasi,” seru para siswa Beija Flor seperti dikutip Reuters.
Mereka menyuarakan aspirasi sambil menari-nari di atas mobil hias yang disulap menjadi perkampungan kumuh. Dalam parade dua malam itu, mereka mendendangkan slogan-slogan antikorupsi sambil menari samba.
Beberapa siswa pria berdandan ala politikus sambil menenteng koper berlapis emas. Mereka berjoget di jalanan, mengikuti mobil hias dengan kepala tikus raksasa pada bagian depannya.
Tikus hitam itu menjadi lambang para koruptor yang menggerogoti Brasil dan membuat rakyat menderita. Sebuah peti mati berisi jasad seorang bocah menjadi simbol penderitaan.
Rio Carnival yang menjadi agenda rutin pemerintah Rio de Janeiro itu selalu melibatkan sekolah-sekolah dansa. Mereka berkompetisi menampilkan kreasi terbaik yang dipamerkan dalam parade.
Tahun ini, menurut BBC, 13 sekolah samba itu menghabiskan biaya sekitar USD 2 juta (kira-kira Rp 27 miliar) untuk pawai. (hep/c10/dos)