Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Parlemen Afrika Selatan Minta Saran Air Bersih dan Sanitasi di DPR

Rabu, 12 Juli 2017 – 10:21 WIB
Parlemen Afrika Selatan Minta Saran Air Bersih dan Sanitasi di DPR - JPNN.COM
Komisi V saat menerima delegasi Parlemen Afrika Selatan di Gedung DPR RI, Senayan. Foto: Humas DPR

jpnn.com, JAKARTA - Komisi V DPR RI menerima delegasi Parlemen Afrika Selatan di Gedung DPR RI, Senayan, beberapa waktu lalu.

Dalam kunjungan tersebut, delegasi yang dipimpin L.L Zwane meminta masukan terkait penyediaan layanan air dan sanitasi di pemukiman kumuh.

"Kami menerima delegasi Parlemen Afrika Selatan, mereka ingin mempelajari bagaimana bangsa Indonesia melalui parlemen membangun penyediaan air dan sanitasi yang layak," ungkap Wakil Ketua Komisi V Michael Wattimena usai menerima delegasi didampingi anggota komisi V lainnya.

Terkait penyediaan layanan air bersih dan sanitasi layak, politikus F-Demokrat ini menjelaskan, Komisi V bersama Ditjen Cipta Karya Kementerian PUPR telah mendorong program KOTAKU (Kota Tanpa Kumuh) melalui gerakan 100-0-100, yakni Kebutuhan Air Minum Terpenuhi 100%, Kumuh 0%, dan Sanitasi 100%.

KOTAKU akan dilaksanakan di 34 provinsi yang tersebar di 269 kabupaten/kota pada 11.067 kelurahan/desa.

Sementara, pemukiman kumuh yang ada di Indonesia seluas 38.431 Ha, terdiri dari 23.473 Ha berada di wilayah perkotaan dan 11.957 Ha di pedesaan.

Program penanganan kawasan kumuh ini juga merupakan upaya mendukung tercapainya target Sustainable Development Goals (SDGs) tekait akses terhadap air bersih dan sanitasi layak.

Selain itu, sambung Michael, untuk mengantisipasi kekurangan air baku saat musim panas, DPR dan pemerintah telah mengembangkan pembangunan bendungan dan embung-embung untuk memenuhi kebutuhan air bersih.

"Mereka mengapresiasi program yang dimaksud dan delegasi berencana menerapkan hal serupa di Afrika Selatan. Ini menjadi penting, karena pemerintah disana hanya mampu menyediakan kebutuhan air bersih hanya 80 persen," jelas Michael.

Di sisi lain, meskipun Indonesia memiliki musim hujan dengan intensitas yang cukup tinggi, manajemen pengelolaan air dan lingkungan sangat dibutuhkan untuk mencegah terjadinya kekurangan air di masa mendatang.

Sebelumnya, L.L Zwane didampingi Duta Besar Afrika Selatan Pakamisa Sifuba, mengapresiasi program KOTAKU.

Dia mengatakan, kebijakan serupa akan menjadi pertimbangan delegasi untuk mengkaji ulang kebijakan dinegaranya.

Menurutnya, tidak ada pemerintah yang bisa memberikan air lebih banyak kepada rakyatnya.

Indonesia patut bersyukur karena memiliki curah hujan tinggi dibandingkan wilayah di Afrika dengan curah hujan yang paling rendah.

"Afrika adalah salah satu negara yang tidak beruntung karena kekurangan air, yang hanya bisa kami lakukan adalah mendistribusikan secara merata. Sementara, 20 persen masyarakat masih memerlukan perhatian khusus dari pemerintah," imbuh Zwane. (adv/jpnn)

Komisi V DPR RI menerima delegasi Parlemen Afrika Selatan di Gedung DPR RI, Senayan, beberapa waktu lalu.

Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close