Parlemen Kompak Desak Trump Pertahankan Pasukan di Syria
jpnn.com, WASHINGTON - Legislator Amerika Serikat –baik dari partai Demokrat maupun Republik– mempertanyakan keputusan Presiden Donald Trump menarik pasukan dari Syria.
Dalam dengar pendapat yang berlangsung di House of Representative Rabu, legislator mempertanyakan bagaimana AS bisa mengalahkan ISIS, membuat Syria stabil tanpa Assad, serta memastikan Rusia dan Iran tak menguasai negara tersebut jika AS menarik pasukan. Pembicaraan serupa juga dibahas dalam paparan militer Selasa malam (17/4).
”Tanpa militer dan strategi diplomatik, pemerintah seakan ingin menyerahkan Syria ke Assad, Rusia, dan Iran,” ujar Senator Lindsey O. Graham dari Partai Republik.
Trump berencana menyerahkan masalah Syria ke tangan negara-negara Arab. Pembicaraan dengan Arab Saudi telah dilakukan. Saudi pun setuju mengirim pasukan ke Syria, tapi finalisasi kesepakatan dengan AS masih belum ada.
Negara-negara lain yang terlibat perang Syria juga sudah memetakan langkah. Kini Iran tak lagi menggunakan dolar AS (USD) untuk transaksi luar negerinya. Mereka beralih ke euro.
Keputusan tersebut diambil dalam rapat kabinet Rabu. Itu dilakukan untuk mengurangi ketergantungan dan mengantisipiasi fluktuasi nilai tukar mata uang rial Iran terhadap dolar AS.
(sha/c10/dos)