Pasar Bebas 2015, Apartemen Laris
JAKARTA - Investasi apartemen pada tahun depan yang bersamaan dengan berlakunya pasar bebas negara Asia Tenggara (ASEAN) diprediksi makin moncer. Sebab, nantinya akan banyak orang asing yang mengakses tempat tinggal di Indonesia.
"Kalau mereka bisnisnya di kota, pilihannya cuma satu yaitu sewa apartemen. "Tentunya mereka akan cari tempat yang dekat dengan kantor. Itu paling logis kalau melihat kemacetan dan transportasi umum yang belum terlalu bagus di negeri ini," kata Sekjen REI Hari Raharta, kemarin (9/6).
Hari mengungkapkan, ekspatriat akan memilih untuk menyewa apartemen karena tidak perlu menyiapkan dana besar. Berbeda jika mereka harus membeli properti semacam rumah yang harganya sangat mahal.
Dari perhitungan REI, angka penjualan apartemen diyakini akan tumbuh di atas 20 persen pada 2015."Cukup siapkan uang muka saja, nanti cicilannya bayar pakai duit sewa," ungkapnya.
Tak heran proyek apartemen Grand Eschol Residence dan kondotel Aston Karawaci City Hotel yang dibangun PT Mahakarya Agung Putera (MAP) di Tangerang langsung ludes terjual sebelum groundbreaking pekan lalu.
"Sambutan sangat luar biasa bagus dari masyarakat, terbukti semua unit yang kita tawarkan telah habis terjual sebelum groundbreaking," ungkap CEO PT MAP, Hendra Murdianto.
Menurut dia, larisnya penjualan apartemen dan kondotel ditunjang oleh lokasi yang strategis. "Kami juga memberi kemudahan pembayaran cicilan 24 kali tanpa bunga dan skema pembayaran uang muka 50 persen, Selain itu, pembeli juga mendaparkan jaminan return of investment (RoI) sebesar 16 persen untuk dua tahun pertama dan akan dibayar dimuka," ungkapnya.
Dalam rangka memenuhi tingginya permintaan masyarakat, PT MAP kembali membuka penjualan unit tahap ketiga untuk Grand Eschol Residence. Pihaknya yakin ini akan kembali ludes dan banyak masyarakat yang ingin memliki investasi yang menguntungkan dengan kemudahan pembayaran.
"Untuk pembangunan properti ini kami menggelontorkan dana kurang lebih Rp 300 milar," jelasnya. (wir/agm)