Pasar Tradisional Susut 15 Persen Setiap Tahun
Dampak Kebijakan NeoliberalMinggu, 31 Mei 2009 – 16:25 WIB
Dia lantas mengkritik kebijakan pemerintahan SBY yang tidak memikirkan ekonomi kerakyatan. Buktinya, dalam beberapa tahun terakhir, setiap tahunnya jumlah pasar tradisional berkurang sebanyak 15 persen. Di sisi lain, jumlah pasar-pasar modern bertambah 30 persen setiap tahunnya. "Jadi, kalau bilang 'lanjutkan', itu jelas salah. Mestinya stop," sindirnya.
Senada dengan Jim, pendapat pengamat ekonomi Ichsanuddin Noorsy. Menurutnya, kalau pemerintahan SBY tidak mau dituduh berpaham neolib dengan alasan telah menerapkan program Bantuan Langsung Tunai (BLT), itu alasan yang salah. "Karena BLT merendahkan harga diri warga penerima BLT. Penerapan paham ekonomi neolib memang telah merendahkan harga diri bangsa," ujarnya. (sam/JPNN)