Pasca-operasi, Hafidz Masih Butuh Donasi Ratusan Juta

jpnn.com - SENTUL - Pihak Rumah Sakit Pertamedika Sentul City mengungkapkan biaya keseluruhan perawatan dan operasi bocah penderita penyakit liver langka, Muhammad Sayid Hafidz, mencapai Rp 1,6 miliar. Dana ini terkumpul dari bantuan donasi yang dikumpulkan masyarakat melalui Yayasan Peduli Hati Indonesia (YPHI). Namun, hingga saat ini belum seluruh jumlah itu dilunasi pihak yayasan.

"Masih ada sekitar Rp 800 juta yang belum terbayar. Jadi baru setengahnya. Oleh karena itu kami sangat berharap masyarakat mau membantu untuk biaya pengobatan adik Hafidz ini," ujar Ketua Tim Dokter Transplantasi Hati Perdana RS Pertamedika Sentul City dr. Kamelia Faisal dalam jumpa pers di Sentul, Minggu, (2/3).

Menurutnya, perawatan itu mahal karena untuk membiayai segala peralatan dan dokter-dokter ahli yang didatangkan dari Jepang. RS Pertamedika sudah membebaskan biaya ruang rawat dan ruang operasi untuk Hafidz maupun ayahnya, Sugeng Kartika yang menjadi pendonor hati.

Dana sebesar itu hanya untuk perawatan Hafidz sampai dengan proses di rumah sakit. Setelah ini, Hafidz masih harus menghadapi rentetan perawatan dan pengobatan lainnya. Terutama ketika ia kembali ke rumah.

Hafidz juga masih membutuhkan dana untuk mengontrol kesehatannya di rumah sakit demi memastikan tubuhnya dapat beradaptasi dengan hati dari sang ayah. Nantinya setelah Hafidz diizinkan pulanh, paling tidak dalam sebulan orang tuanya membutuhkan uang Rp 1,5 juta hingga Rp 2,5 juta untuk perawatan jalan dan obat-obatannya.

Bukan hanya itu, si kecil Hafidz masih harus menghadapi operasi tulang tahun depan yang membutuhkan dana besar. Operasi tulang itu penting agar Hafidz dapat bergerak bebas layaknya anak-anak lain yang tumbuh normal.

Karenanya Kamelia dan YPHI berharap masyarakat terketuk pintu hatinya untuk memberi bantuan dana bagi Hafidz. Bagi masyarakat yang ingin menyumbang dana untuk Hafidz bisa ditransfer ke rekening Bank Mandiri RSCM nomor : 122-00-8999998-4 atas nama YPHI.

"Kami berharap Hafidz dapat tetap berjuang untuk melawan sakitnya. Tahun depan dia masih menghadapi operasi tulang, perjalanannya masing panjang, kami berharap anak kami kuat menghadapinya," ujar Sugeng, ayah Hafidz sambil menitikkan air mata.(flo/jpnn)