Pasha Ungu dan Viral Lagu Baku Jaga
jpnn.com, JAKARTA - Wakil Wali Kota Palu Sigit Purnomo alias Pasha Ungu menjadi saksi sekaligus korban gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah, Jumat (28/9). Pasha benar-benar meresapi dahsyatnya bencana tersebut.
Ya, lewat akun Instagram pashaungu_vm, Pasha mencurahkan kedukaan dengan mengunggah sebuah video yang disisipi caption #prayforpalu. Isinya adalah kumpulan aktivitas Pasha di Kota Palu pascabencana. Yang bikin baper (terbawa perasaan) adalah back song video itu: lagu berjudul Baku Jaga.
Lagu berbahasa Manado tersebut mengajak semua orang saling menjaga (baku jaga) ketika musibah datang. Lagu itu sebenarnya dirilis pada 2014 bersamaan dengan terjadinya bencana banjir bandang di Manado.
Kala itu Pasha belum menjabat wakil wali kota Palu. Empat tahun kemudian atau tepatnya saat gempa dan tsunami terjadi di Sulteng, lagu tersebut kembali akrab di telinga.
Baku Jaga pun viral karena lirik-liriknya begitu pas dengan kondisi Sulteng saat ini. Apalagi, ada subtitle bahasa Indonesia yang memudahkan penerjemahannya. Hingga Selasa malam, sekitar pukul 19.45 Wita, viewer unggahan tersebut sudah tembus 440.641.
Lagu itu menyebar luas setelah diunggah di sejumlah grup WhatsApp dan platform medsos. Namun, tidak semua orang tahu soal sejarah lagu itu. Sebagian besar menganggap lagu tersebut baru dibikin.
Lalu seperti apa tanggapan masyarakat? Yeka, 50, warga Kota Palu, tak begitu menaruh perhatian terhadap lagu itu. Sebab, Baku Jaga sudah lama didengarnya. Meski demikian, dia tetap mengajak seluruh masyarakat realistis dengan kondisi di Palu yang kacau balau pascabencana.
”Realistis saja, kondisi Palu sekarang dalam masa pemulihan. Support dan dukungan yang kita butuhkan,” tutur Yeka kepada Jawa Pos. (tyo/c9/agm)