Pasien Miskin Dibuang RS, Kemenkes Terjunkan Tim Investigasi
jpnn.com - BANDARLAMPUNG - Tim Investigasi Kementrian Kesehatan (Kemenkes) menepati janjinya mendatangi Rumah Sakit Umum Daerah dr. A. Dadi Tjokrodipo (RSUDDT), Sabtu (9/2). Kedatangan mereka terkait insiden pembuangan pasien Suparman alias Mbah Edi (63) pada 20 Januari lalu.
Menariknya, kedatangan tim Kemenkes RI yang terdiri dari terdiri dari Staf ahli Budi Sampurna; Direktur Bina Upaya Kesehatan Rujukan yang mengepalai Kerumahsakitan Khairul Nasution dan Ketua Komite Keselamatan Pasien Sutanto ini disambut isak tangis para dokter RSUDDT.
Kejadian ini terjadi saat pertemuan tertutup yang digelar di ruang kepala bidang dan direktur RSUDDT. Diperkirakan tangisan para dokter ini dipicu rasa takut mereka menghadapi pertanyaan-pertanyaan tim Kemenkes.
Menurut Staf Ahli Menteri Kesehatan Budi Sampurna, agenda utama kedatangan mereka ke RSUDDT adalah untuk mengetahui kronologis peristiwa pembuangan secara detail. Mulai dari penyebabnya hingga insiden pembuangan pasien yang menghebohkan masyarakat Lampung ini.
“Kedatangan kami bukan seperti penyidik untuk menginterogasi pihak rumah sakit dan mencari oknum yang bersalah. Kami mengidentifikasi dimana letak kesalahan dari sisi manajemen dan sistem, seperti apa. Kemudian mencari jalan keluarnya agar tak terulang lagi ke depannya. Inilah yang kita sebut Gerakan Keselamatan Pasien. Kita pelajari dan mengingatkan kepada mereka (petugas RSUDDT, red) harus diperbaiki,” kata Budi didampingi Kadis Kesehatan Provinsi Lampung Reihana. (why/fik)