Pastikan Konflik di Keraton Surakarta Tuntas Usai Pemilu
Menpora Tegaskan Komitmen Pemerintah Jadi Mediatorjpnn.com - JAKARTA - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Roy Suryo Notodiprojo optimistis konflik yang terjadi di Keraton Kasunanan Surakarta akan segera usai. Menurutnya, perdamaian akan tercapai sebelum peringatan penobatan raja (jumenengan) pada 21 Mei 2014 mendatang.
"Intinya kita pemerintah mendukung penuh perdamaian keraton Solo, sudah dipastikan Presiden menerima Sri Susuhunan XII kemarin di Gedung Agung, Yogya. Pemerintah menjamin konsolidasi. Mulai nanti setelah pemilu, baru jumenengan," kata Roy di kantor Kemenpora, Senayan, Jakarta, Selasa (25/2).
Pertemuan antara Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dengan keluarga Keraton Surakarta telah dilangsungkan di Gedung Agung, Yogyakarta, Minggu (23/2). Roy yang turut hadir dalam pertemuan menjelaskan, para petinggi Keraton Surakarta sepakat bersatu. Mereka yakni Panembahan Agung Tedjowulan, GPH Madukismo, KGPH Dipokusumo, serta KBPH Benowo.
"Singkat cerita, semua sepakat bersatu lagi di Keraton Kasunanan Surakarta dan Alhamdulillah beberapa gusti telah diterima langsung oleh presiden, untuk mendengarkan langsung terkait permasalahan yang terjadi," ungkap Roy.
Lebih lanjut Roy menuturkan, pertemuan untuk memediasi konflik Kasunanan Surakarta itu sengaja digelar di Gedung Agung Yogyakarta. Pasalnya, Gedung Agung memiliki fungsi yang sama seperti Istana Kepresidenan di Jakarta.
"Kenapa pertemuannya bukan di keraton tapi di Gedung Agung Negara? Karena sama-sama memiliki otoritas yang sama dengan Istana Pusat. Jadi statusnya itu kantor pusat, tidak sama sekali salah," terang pria yang juga menyandang gelar KRMT dari Keraton Pakualaman Yogjakarta itu.
Seperti diberitakan, pemerintah menginstruksikan pembubaran atau penghentian izin perpanjangan organisasi Lembaga Dewan Adat Keraton Surakarta Hadiningrat, yang selama ini menjadi pemicu konflik di Keraton Kasunanan Surakarta. Sesuai Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2010 tentang Cagar Budaya, otoritas keraton dikembalikan kepada Sri Susuhunan Pakubuwono XIII.(dil/jpnn)