Paus Singgung Konflik Israel-Palestina dalam Pesan Natalnya
jpnn.com, VATIKAN - Paus Fransiskus memanfaatkan momentum Hari Raya Natal untuk meningkatkan kesadaran umat Katolik dunia akan konflik Israel-Palestina. Dalam pesan Natalnya, pria berkebangsaan Argentina itu menyatakan dukungan pada solusi dua negara untuk mengakhiri persetuan panjang tersebut.
Dia pun mengajak umat mendoakan agar semua pihak terkait sepakat mendukung solusi dua negara.
"Mari kita berdoa agar ada kemauan untuk melanjutkan dialog bagi kedua pihak. Diharapkan solusi dua negara yang dinegosiasikan akhirnya dapat tercapai sehingga memungkinkan perdamaian antara dua negara dengan batas-batas yang disetujui dan diakui secara internasional," kata Paus dari Balkon Basilika Santo Petrus, Vatikan, Senin (25/12).
Kita, ujar Paus, melihat Yesus pada anak-anak di Timur Tengah. "Mereka terus menderita karena konflik antara Israel dan Palestina," ujarnya di hadapan ribuan jemaat.
Ini adalah kedua kalinya Paus berbicara secara terbuka tentang Yerusalem sejak Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengakui Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel. Saat itu, Paus juga meminta agar status quo Kota Yerusalem dipertahankan.
Paus meminta agar status Kota Yerusalem dihormati. Jangan sampai terjadi ketegangan baru di Timur Tengah yang selanjutnya mengobarkan konflik dunia.
Selama ini warga Palestina menginginkan Yerusalem Timur sebagai ibu kota negara merdeka mereka di masa depan. Sementara Israel menganggap Yerusalem meerupakan ibu kota abadi mereka.
Akibat langkah Trump yang melukai Muslim dan dunia Arab, Majelis PBB melakukan pemungutan suara untuk membuat Resolusi Yerusalem guna membatalkan klaim Trump soal Yerusalem. Sebanyak 128 negara setuju Resolusi Yerusalem. Sembilan negara menolak, dan 35 negara lainnya abstain. (Reuters/met/JPC)