PBNU Temui Jokowi untuk Laporkan Kepengurusan Baru
jpnn.com - JAKARTA - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siroj menyerahkan susunan kepengurusan organisasinya periode 2015-2020 kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (27/8). Dalam pertemuan itu, Said juga meyakinkan Jokowi bahwa tidak ada konflik internal di NU pasca-muktamar di Jombang beberapa waktu lalu.
"Kami tadi menyerahkan hasil muktamar masa khidmat 2015-2020 dan tidak ada konflik soal itu," ujar Said yang dalam kesempatan itu didampingi pengurus NU lainnya antara lain Sekretaris Jenderal PBNU Helmy Faishal Zain, Wakil Ketua Umum PBNU Slamet Effendy Yusuf dan Rais Aam Syuriah NU Ma’ruf Amin.
Sebelumnya, sejumlah pihak sempat memertanyakan keabsahan muktamar yang juga sempat memanas karena mekanisme ahlul halli wal aqdi (AHWA). Sesepuh NU KH Hasyim Muzadi bahkan menyebut organisasi warga nahdliyin itu tidak memiliki kepengurusan pusat atau PBNU karena muktamar di Jombang tidak sah.
Baca juga: Temui Jokowi di Istana, PBNU Pastikan Tetap Satu
Namun, Said menampik anggapan itu. Bahkan selain melaporkan kepengurusan yang baru, Said juga mengundang Jokowi untuk bisa menghadiri pengukuhan kepengurusan PBNU periode 2015-2020 di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat pada 5 September nanti.
"Diundang sekaligus sampaikan pengurus ini sudah diterima pemerintah dan sudah diakui pemerintah," imbuhnya.
Sementara KH Ma’ruf Amin mengatakan, kedatangan pengurus PBNU sekaligus untuk bersilaturahim dengan presiden. Termasuk untuk menyampaikan ucapan terima kasih pada Jokowi yang telah membuka Muktamar NU di Jombang.
Kiai Ma’ruf mengatakan, PBNU juga siap menjalin kemitraan dengan pemerintah. Terutama untuk menangkal paham-paham yang menyimpang.
“Kami siap melakukan kemitraan dengan pemerintah untuk mengatasi paham-paham yang menyimpang, radikalisme dari berbagai kelompok dan menanggulangi masalah ekonomi yang dialami negara,” kata Ma'aruf.(flo/jpnn)