Pebalap Perancis Juarai International Tour de Banyuwangi Ijen
Patahkan Dominasi Iranjpnn.com - BANYUWANGI - Pebalap asal Perancis Peter Pouly, berhasil menjadi juara umum kategori pebalap dalam ajang International Tour de Banyuwangi Ijen (ITdBI). Pouly tergabung dalam klub Singha Infinite Cycling (Thailand). Kunci kemenangan Pouly terletak pada keberhasilannya menjadi yang tercepat saat menaklukkan etape ketiga sejauh 201,7 kilometer menuju kaki Gunung Ijen yang dikenal sebagai salah satu tanjakan terekstrem di Asia pada Sabtu (18/10).
Adapun pada etape keempat alias etape terakhir pada Minggu (19/10), Pouly relatif bekerja "santai" saat melahap rute sejauh 140,5 kilometer. Pouly hanya finish di urutan ke-44. Meski demikian, Pouly tetap menduduki posisi pertama klasemen umum pebalap. Ia berhasil mencatatkan waktu paling cepat selama empat etape ITdBI ini sejauh 622 kilometer.
Dari empat etape lomba yang dijalani sejak Kamis (16/10) dengan jarak tempuh 622,9 kilometer, Peter Pouly membukukan total waktu tercepat 16 jam 44 menit 43 detik. Pouly lebih cepat 51 detik dari pebalap tim Pishgaman Yazd (Iran) Hossein Askari yang berada di posisi kedua dan Amir Zargari juga dari Pishgaman (Iran) di peringkat ketiga dengan selisih 1 menit 46 detik. Kemenangan Pouly berarti mematahkan dominasi para pebalap Iran yang memang dikenal sebagai raja tanjakan Asia.
"Saya tidak menyangka bisa menang di International Tour de Banyuwangi Ijen 2014. Apalagi ada tim dari Iran yang menjadi juara terbaik Asia. Para pebalap dari Iran juga andalan di rute tanjakan. Bahkan saat menuju kaki Gunung Ijen, semua pebalap saling menunggu pebalap Iran melakukan aksinya, tapi ternyata saya bisa menang,” kata Peter Pouly.
Untuk kategori tim, Tabriz Petrochemical Team menjadi juara umum. Tabriz menjadi tim terbaik setelah salah seorang pebalapnya, Mehdi Sohrabi, menjadi pemenang etape keempat. Tabriz mengungguli dua tim asal Iran lainnya, Pishgaman Yazd Cycling Team dan Tabriz Shahdari Ranking Continental Team (TSR).
"Tahun ini, kami tak terlalu baik disini. Mungkin kami tidak beruntung," terang manajer Tabriz, Ahad Kazemi Sarai.
Kazemi berjanji bahwa Tabriz akan tampil lebih pada penyelenggaraan ITdBI tahun depan. "Banyak race tahun ini. Mungkin pembalap saya kelelahan. Tahun depan, kami akan lebih kuat datang kesini. Kami akan balas dendam," tutup pria berhidung mancung ini.
Sementara itu, Bambang Suryadi asal Tim Jatim berhasil mengukuhkan diri sebagai Best Indonesian Rider. Sedangkan Best Sprint (green Jersey) mampu diraih Rastra Patria dari Pegassus Continental Cycling. Tim Jatim sebagai keluar sebagai tim Indonesia terbaik, disusul oleh Pegasus Continental Indonesia dan BRCC. (eri/mas)