Pede Tanpa Ronaldo
jpnn.com - VALENCIA - El Clasico ketiga musim ini terjadi pada Final Copa del Rey dini hari nanti. Barcelona akan melawan Real Madrid dalam laga prestisius dan penuh gengsi di kandang Valencia, Mestalla (siaran langsung RCTI 02.30).
Pertandingan ini sangat penting bukan semata dalam soal mengangkat piala. Lebih dari itu, pemenang Clasico edisi ini akan terangkat moralnya. Terutama untuk tidak menyerah dalam memburu gelara Primera Division.
Baik Real dan Barca memang dalam posisi yang tidak menguntungkan di liga lokal. Kedua tim yang bergantian menjuarai Primera sejak musim 2003-2004 tersebut terancam tidak lagi melanjutkan dominasinya.
Real yang ada di posisi runner-up tertinggal tiga poin dari Atletico Madrid. Sementara itu, Barca sang juara bertahan, tercecer di posisi ketiga dengan selisih empat angka.
Sekarang nasib memang ada di tangan Atletico Madrid. Serdadu Diego Simeone itu akan menjadi kampiun jika memenangkan empat dari lima laga sisa.
Final Copa del Rey diprediksi seru jika menilik dua El Clasico musim ini. Blaugrana - julukan Barca- selalu menang masing-masing dengan skor tipis 2-1 di Camp Nou dan 4-3 di Santiago Bernabeu.
Pertandingan terakhir kedua tim benar-benar dramatis. Mungkin itu yang paling epik dalam beberapa tahun terakhir. Ada tujuh gol tercipta, tiga penalti, dan sebuah kartu merah. Laga tersebut berhasil menghadirkan drama yang fantastis.
Nahasnya, paska kemenangan itu, penampilan Barca terus saja menurun. Carles Puyol dkk tersingkir di perempatfinal Liga Champions. Selain itu, Barca melorot dari puncak klasemen ke posisi ketiga akibat dampak dari serangkaian hasil jeblok. Pekan lalu, Barca secara mengejutkan kalah melawan tim semenjana Granada dengan skor 0-1.
"Kami adalah sebuah tim dan kami semua menerima jika disalahkan. Namun memang selalu lebih mudah untuk menyerang satu orang (Gerardo Martino, pelatih Barca) daripada 25 pemain," ucap kapten Carles Puyol kepada Mundo Deportivo.
"Kami sekarang harus menemukan solusinya. Dan itu terpampang saat kami melawan Real. Ini adalah gelar yang penting melawan rival terbesar. Dan kami ingin memberikan kegembiraan kepada fans setelah hasil-hasil mengecewakan," imbuhnya.
Kalau Barca dalam kondisi menurun, sebaliknya, Real membawa bekal positif dengan keberhasilan menembus semifinal Liga Champions. Real juga menunjukkan masih menjadi ancaman serius Ateltico paska membantai Rayo Vallecano (5-0), Real Sociedad (4-0), dan Almeria (4-0) di Primera Division.
Namun Real dalam kondisi tidak ideal karena superstar utama Cristiano Ronaldo tidak pasti bisa bermain karena cedera paha. Tetapi Entrenador Real Carlo Ancelotti menolak anggapan bahwa Real hanya tergantung pada sosok CR7-julukan Ronaldo--semata.
"Cristiano selalu dirindukan. Tetapi para pemain tidak bilang, "Oh Tuhan, apa yang akan kami lakukan tanpa dia?," kata Ancelotti kepada Marca. "Mereka menunjukkan kepercayaan diri dan mereka tahu bagaimana menang meski tanpa Ronaldo,"imbuh pelatih asal Italia itu.
Selain Ronaldo, full back kiri Marcelo juga diprediksi akan absen. Di Kubu Barca, kiper utama Victor Valdes dan bek tengah andalan Gerard Piqu" dipastikan tidak akan turun karena cedera. (nur)