Pekerja Ancam Mogok Jika RJ Lino Tidak Dicopot
jpnn.com - JAKARTA - Serikat Pekerja (SP) PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) II mengancam akan mengelar aksi mogok kerja massal pada 23-24 Desember 2013 di Kawasan Pelabuhan Tanjung Priok dan cabang-cabang Pelindo II di seluruh Indonesia.
Ancaman itu dilakukan sebagai bentuk protes atas kepemimpinan Dirut Pelindo II RJ Lino dalam mengelola pelabuhan. Selama ini mereka menilai bahwa Lino tak mengindahkan prinsip-prinsip Good Corporate Governance (GCG). Bahkan mereka meminta pada Menteri BUMN Dahlan Iskan agar segera mencopot Lino dari jabatannya.
"Rencananya besok tanggal 23-24 Desember, kami akan stop bekerja di Pelindo II termasuk di cabang-cabangnya. Ini kita lakukan karena sampai saat ini manajemen belum merespon permintaan serikat pekerja, kami meminta Pak Lino segera dicopot. Sampai saat ini Pak Lino tidak pernah menjalankan GCG dengan baik," ujar Ketua Umum SP Pelindo II, Kinorto saat mengelar juma pers di Hotel Harris, Kelapa Gading, Jakarta, Rabu (18/12).
Menurut Kinorto, ancaman itu patut dilayangkan. Mengingat prinsip-prinsip GCG harus dijalankan oleh seorang pemimpin. "Kami waktu itu sudah pernah layangkan surat soal GCG ini, ada balasan dari Meneg (Menteri BUMN Dahlan Iskan-red) bahwa dirut harus menjalankan GCG dengan baik," imbuhnya.
Lebih lanjut dia tegaskan bahwa langkah meminta Lino mundur dari jabatannya dilakukan demi kepentingan menjaga aset negara, bukan berdasarkan emosi sesaat. "Ini kami lakukan dalam rangka penyelamatan Pelindo II sebagai aset negara. Pelindo II harus ada rulenya dengan baik, jangan sewenang-wenang dalam memimpin. Tuntutan kami terakhir adalah copot Pak Lino, kalau sampai hari H enggak dicopot, kita akan mogok kerja dari tanggal itu sampai tuntutan kami dipenuhi," tegas Kinorto.
Hal senada juga dikatakan Mantan Humas Pelindo II, Hendra Budi yang juga ikut mundur dari jabatannya.
"Kita mengundurkan diri bukan hanya karena hubungan emosional saja, tapi ini dalam rangka menyelamatkan Pelindo II, tapi ini memang pilihan yang harus kita lakukan bersama. Ini merupakan akumulasi kekecewaan kami yang selama ini dipendam. Pelindo II harus tetap dalam GCG, kalau kita terus begini perusahaan akan hancur karena terus mengerjakannya berdasarkan tekanan," tutupnya. (chi/jpnn)