Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Pelarangan Truk Sumbu 3 Saat Nataru Dinilai Berpotensi Negatif terhadap Perekonomian Nasional

Jumat, 29 November 2024 – 12:26 WIB
Pelarangan Truk Sumbu 3 Saat Nataru Dinilai Berpotensi Negatif terhadap Perekonomian Nasional - JPNN.COM
Industri AMDK dan industri ekspor impor meminta Kementerian Perhubungan untuk mengizinkan truk sumbu 3 beroperasi saat libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025. Foto: source for jpnn

“Presiden kan mengharapkan agar ekspor kita meningkat. Presiden juga berharap semua akan berjalan dengan baik untuk peningkatan ekspor nasional kita. Jadi, kebijakan yang melarang truk kontainer beroperasi saat Nataru nanti, jelas sangat mengganggu kinerja ekspor dan tidak sejalan dengan instruksi Presiden,” tuturnya.

Jika ekspor terganggu, menurut Toto, itu bisa mengganggu devisa negara. Jadi, ekspor memiliki pengaruh signifikan terhadap cadangan devisa negara karena meningkatkan aliran masuk valuta asing ke Indonesia. Cadangan devisa adalah aset penting bagi negara untuk mengatasi defisit perdagangan, membayar utang luar negeri, dan menjaga stabilitas mata uang.

Wakil Ketua Gabungan Importir Nasional Seluruh Indonesia (GINSI), Jawa Timur, Medy Prakoso, mengatakan hal senada. Pelarangan terhadap truk sumbu 3 saat Nataru nanti jelas sangat merugikan para importir. Hal itu disebabkan akan banyaknya barang-barang mereka tertahan di pelabuhan yang mengakibatkan adanya biaya tambahan lagi yang nilainya tidak kecil.

“Costnya terlalu tinggi bagi kami para penerima barang atau importir jika nanti terjadi penumpukan barang di pelabuhan dan terpaksa barang-barang kami itu harus tertahan dulu di pelabuhan,” ujarnya.

Sementara, lanjutnya, dwelling time atau waktu mulai kontainer dibongkar dan diangkut dari kapal sampai petikemas meninggalkan terminal pelabuhan melalui pintu utama hanya 3 hari. Lewat dari tiga hari, secara otomatis barang-barang itu akan ditarik ke Pemindahan Lokasi Penumpukan atau PLP lini dua.

“Jika itu terjadi, kepada kita para penerima barang atau importir ini sudah terkena biaya pelayanan storage atau pelayanan penumpukan dan lift on-lift off atau Lo-Lo peti kemas internasional yang nilainya cukup besar,” tuturnya.

Selain itu, dengan tertahannya barang di pelabuhan, khusus untuk untuk barang-barang makanan atau buah-buahan juga bisa rusak.

“Jadi, kami para importir berharap agar kemenhub tetap mengizinkan truk-truk kontainer impor tetap bisa berjalan selama libur Nataru nanti,” katanya.(ray/jpnn)

Industri AMDK dan industri ekspor impor meminta Kementerian Perhubungan untuk mengizinkan truk sumbu 3 beroperasi saat libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025.

Redaktur & Reporter : Budianto Hutahaean

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close