Pelatih Arema Cronus: Surabaya United Selevel
jpnn.com - JOGJAKARTA – Pelatih Arema Cronus Joko “Gethuk” Susilo, kurang setuju dengan anggapan bahwa Surabaya United adalah tim muda. Pelatih asal Cepu itu menganggap tim asal Kota Buaya itu sama seperti Arema. Surabaya United malah didominasi pemain senior dan berpengalaman.
Hal ini diungkapkan Gethuk usai memimpin latihan Singo Edan di Stadion Maguwoharjo Sleman, kemarin.
“Lihat, berapa sih jumlah pemain Surabaya United yang usianya muda di 11 pemain line up? Ada tiga empat pemain, sedangkan Arema dua pemain. Kelihatannya saja didominasi pemain muda karena ada alumnus U-19. Lainnya? Pemain senior dan pengalaman semua,” kata Gethuk kepada Malang Post (Grup JPNN.com).
Evan Dimas Darmono, Ilham Udin, Fathurohman, Putu Gede Juni Antara dan Fandi Eko Utomo seringkali tampak dalam starting line up tim Surabaya United. Menurut mantan pemain Niac Mitra Surabaya tersebut, Arema tidak boleh lengah dengan sebutan Surabaya United sebagai tim muda.
Sebaliknya, Arema harus melihat Surabaya United pada level yang sama. Selain anak-anak muda ini, ada banyak pemain bintang dan berpengalaman dalam skuad asuhan Ibnu Grahan tersebut. Yakni, Otavio Dutra, Pedro Javier, Jendri Pitoy hingga winger senior Siswanto. Mereka adalah pemain-pemain yang kenyang pengalaman di kompetisi kasta tertinggi di Indonesia. Dutra, sudah tidak asing lagi bagi para pencinta sepak bola tanah air. Mantan pemain Persegres ini merupakan salah satu pemain asing yang sukses main di Tanah Air ini. Begitupula Siswanto. Pemain asal Pasuruan ini pernah memperkuat tim-tim besar di Indonesia. Salah satunya Sriwijaya FC. Praktis, Arema sejatinya menghadapi tim profesional, bukan tim pembinaan.
“Ini adalah tim profesional. Bukan tim pembinaan. Kita menganggap mereka pemain profesional, bukan pemain junior. Kita pun memperlakukan mereka di lapangan layaknya pemain profesional pada umumnya. Kita tidak akan mengendur meskipun ada anak-anak muda di Surabaya United,” tambah Gethuk.
Secara teknis, kombinasi apik pemain muda dan senior memang berbahaya. Gethuk mengatakan bahwa Surabaya United bukan tim sembarangan. Ia menjelaskan, Surabaya United hanya kalah sekali dalam penyisihan grup C Jenderal Sudirman Cup 2015 di Stadion Delta Sidoarjo beberapa waktu lalu.
“Dia hanya kalah sekali dari PS TNI di penyisihan grup C JSC. Sisanya, mereka selalu menang lawan tim-tim kuat. Sebut saja, Pusamania Borneo FC, Persela Lamongan hingga juara Piala Presiden dan ISL 2014, Persib Bandung. Keliru kalau kita anggap mereka tim biasa,” ucap pelatih berlisensi B AFC ini.(fin/jon/fri/jpnn)