Pelindo Siap Keruk APBS
jpnn.com - SURABAYA - PT Pelindo III (Persero) siap melakukan pelebaran dan pendalaman alur pelayaran barat Surabaya (APBS). Ini setelah Kementerian Perhubungan menyetujui perusahaan pelat merah itu sebagai pelaksana revitalisasi APBS. Keputusan tersebut dikeluarkan lusa kemarin (19/12).
Direktur Komersial dan Pengembangan Usaha Pelindo III Husein Latief mengatakan, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) telah menandatangani proposal pengembangan APBS. Artinya, proyek revitalisasi yang sempat mandeg itu siap jalan kembali.
"APBS sudah ada persetujuan dari Kemenhub. Jadi Pelindo III boleh melakukan pelebaran dan pendalaman alur itu," katanya saat face to face dan sharing session pelayanan petikemas domestik 2013 di kantor Pelindo III kemarin (20/12). Kementerian Perhubungan sendiri membuka lelang untuk revitalisasi itu sejak akhir 2012 lalu.
Husein mengatakan, kegiatan pendalaman dan pelebaran alur baru bisa dilakukan akhir Februari 2014. Diperkirakan butuh waktu enam bulan, sehingga revitalisasi bisa tuntas pada akhir 2014. "Tapi kami belum menentukan jadwal yang pasti, sebab fokus kami selama ini masih pada izin Kemenhub," katanya.
Menurut dia, pendalaman dan pelebaran bisa lebih cepat lantaran survei sudah dilakukan sejak lama. Selain itu, ada mobilisasi kapal jenis tertentu dan mendahulukan yang tidak bersilangan dengan pipa gas. Seperti diwartakan, di APBS terdapat pipa gas eks Kodeco yang kini ditangani PT Pertamina Hulu Energi West Madura Offshore.
Kepastian mengenai pelebaran dan pendalaman APBS itu otomatis menjawab kendala yang dialami perusahaan pelayaran. Sebab, selama ini kapal yang keluar masih terbatas, sehingga berdampak pada muatan kapal yang tidak maksimal dan menjadi tidak efisien. Itu sejalan dengan keinginan Pelindo III untuk mewujudkan integrasi logistik nasional dengan memperkuat port to port connectivity dan efisiensi biaya logistik nasional.
"Berdasar masukan dari 15 perusahaan pelayaran, khusus di Tanjung Perak kami akan memperbaiki terminal, menyiapkan peralatan yang bagus, penerapan windows system on schedule, dan perlu didukung sarana perbaikan pandu. Nanti masing-masing terminal ada pandu, target waktu tunggu kami menjadi zero, khususnya setelah Terminal Teluk Lamong beroperasi," urainya. (res/oki)