Pemain Persija Menolak Bertanding, RD: Ini Bagian dari Profesionalisme
jpnn.com - BUKAN rahasia lagi jika Persija Jakarta masih menunggak hutang gaji musim 2015 ini sampai tiga bulan. Kondisi itulah yang akhirnya membuat pemain-pemainnya menolak berlatih, dan bertanding.
Bahkan, sampai siang ini, usaha Persija untuk meraih poin di tur Papua, dalam lanjutan Liga QNB, bakal terkendala. Penyebabnya, hanya sebagian pemain yang bersedia berangkat ke Papua.
Menurut Rahmad Darmawan, sikap pemain yang menolak berangkat adalah bagian dari sikap profesionalisme mereka.
"Saya menghargai bagaimana pemain bersikap. Karena ini bagian dari profesionalisme. Mereka sudah tidak digaji, jadi wajar. Kalau saya, sebagai pelatih, saya tak mau WO. Seadanya, saya berangkat," kata Rahmad, Kamis (23/4).
Pelatih 46 tahun itu mengaku, jika kondisi seperti ini sejatinya pernah dialaminya saat masih melatih Persebaya musim lalu. Bedanya, saat itu posisinya sebagai Manager Coach.
Karena itu, dia bekerja keras untuk membuat tim tetap terkondisikan bertanding. Karena itulah, tanpa gaji dari babak penyisihan grup, pemain Persebaya saat itu tetap mau tampil di babak delapan besar.
"Kalau saya sekarang murni sebagai pelatih. Jadi, untuk non teknis seperti itu, manajemen yang lebih tahu," tegasnya.
Karena tak mampu membayar gaji, Persija harus kehilangan beberapa pemain asingnya yang memilih pergi. Sebut saja nama Alan Aciar, Martin Vunk, dan Yevgeny Kabayev. Belum lagi pemain lain yang pura-pura cedera untuk menghindari latihan. (dkk/jpnn)