Pemakaman Jenazah Teroris, Di Sana Sini Ditolak Warga
Sebab, ada salah seorang warga Putat Jaya yang menjadi korban serangan bom di Gereja Pantekosta Pusat Surabaya. ''Warga keberatan. Salah seorang korbannya ini warga kami,'' ujarnya.
Dia lantas menyodorkan fakta bahwa pemakaman di dekat tempat tinggal tujuh pelaku juga dibatalkan. Penyebabnya sama. Warga menolak pemakaman para bomber. ''Warga di sana saja menolak. Apalagi kami,'' ujarnya.
BACA JUGA: Densus 88 Mengintai Selama Lima Hari
Masalah yang sama dihadapi Ketua RT 09, Krukah Selatan, Kukuh Santoso. Dia merupakan ketua RT tempat Tri Murtiono dan keluarganya tinggal. Dia berinisiatif untuk membantu menyelesaikan masalah administrasi yang dihadapi keluarga Tri Murtiono. Termasuk dalam memakamkan jenazah Tri Murtiono, Tri Ernawati, M. Daffa Amin Murdana, dan M. Satria Murdana. ''Saya sudah ditolak beberapa kali," ucapnya.
Pertama, dia hendak menguburkan empat jenazah tersebut di Dukuh Pakis. Namun, hal itu diprotes warga sekitar. Dia pun memilih Keputih sebagai jujukan kedua. "Itu juga ditolak. Pernah ada ide dibawa ke Trenggalek, kampung halaman salah satu keluarga, tapi ditolak juga," beber Kukuh.
Dia merasa iba kepada keluarga itu meski perbuatan mereka sangat keji. Kukuh hanya ingin memberi Tri Murtiono pemakaman yang layak. Dia tahu, keluarga Tri Murtiono sudah mengalami guncangan yang cukup hebat. Terlebih, mereka harus memperhatikan Ais yang masih dalam pengawasan polda. ''Jadi, konsentrasinya dipecah, mereka ke Ais, saya stand by di rumah, berusaha, semoga yang Keputih ini bisa," tuturnya.
Kukuh berharap warga menerima jenazah Tri Murtiono bersama istri dan dua anaknya. Itulah satu-satunya yang bisa dilakukan masyarakat saat ini. Yakni, memaafkan apa yang sudah terjadi. ''Saya mencoba untuk berkoordinasi dengan pihak pemerintah. Saya harus melakukan apa lagi ini," ujarnya. (edi/bin/mir/c7/ayi)