Pembangkit Energi Matahari Diresmikan
jpnn.com - Peresmian dilakukan, Selasa (15/7) ini di Direktorat Jenderal Listrik dan Pemanfaatan Energi.
Dalam kesempatan tersebut, Poernomo mengatakan, tekhnologi solar cell atau Photovoltaic (PV) ini masih di terapkan disekitar lingkungan departemen ESDM.
Harga energi listrik dari sinar matahari yang masih mahal membuatnya belum bisa bersaing dengan energi listrik yang menggunakan bahan bakar minyak yang masih disubsidi pemerintah. "Karena Solar Photovoltaic system ini masih mahal jadi harganya masih belum bisa bersaing dengan listrik dari BBM," katamua.
Kapasitas photovoltaik yang telah terpasang di Indonesia saat ini baru 10 MW dengan daya 992 Kwh. Hal ini berarti energi listrik yang dihasilkan dapat mengurangi pemakaian listrik PLN sebesar 1%. Dalam waktu dekat pemerintah akan menambah 2 unit PSS dengan penambahan kapasitas sebesar 50 Kwh, yang berarti mengurangi pemakaian listrik PLN sebesar 5%.
Dirjen DJLPE juga menyelenggarakan workshop "peran photovoltaic dalam penyediaan energi listrik di Indonesia". Workshop ini bertujuan merumuskan strategi yang lebih tepat dalam meningkatkan peran solar cell atau Photovoltaic dalam penyediaan listrik tidak hanya di pedesaan dan perkotaan.
Pemasangan energi listrik dengan menggunakan energi surya ini terditi dari dua skema. Daerah dengan rumah penduduknya jarang, digunakan skema tersebar atau Solar Home System (SHS).
Sementara untuk daerah yang pemukimannya padat digunakan skema terpusat. Tahun ini akan dibangun 40 ribu SHS dengan total kapasitas 2 MW yang berada tersebar diseluruh Indonesia.(Wid)