Pembiayaan BRI Syariah Tumbuh 11 Persen
jpnn.com - JAKARTA - Penurunan suku bunga acuan atau BI rate memaksa perbankan memangkas bunga kredit, termasuk perbankan syariah. Penurunan ini sejalan dengan turunnya biaya dana (cost of fund) industri syariah.
Karena itu, PT Bank BRI Syariah memproyeksikan imbal hasil pembiayaan bisa menurun sebesar 35 basis poin (bps) hingga akhir tahun ini.
Sekretaris Perusahaan BRI Syariah Indri Tri Handayani mengatakan, sampai pertengahan Juni 2016 tercatat imbal hasil pembiayaan BRI Syariah telah susut sebesar 184 bps dari awal tahun.
Penurunan imbal hasil pembiayaan ini dipicu pemangkasan imbal hasil deposito sebesar 237 bps sejak awal tahun. Anak usaha BRI ini berharap, penurunan imbal hasil pembiayaan bisa mendongkrak pertumbuhan pembiayaan mencapai 19 persen di sepanjang 2016.
“Sampai Mei 2016, pertumbuhan pembiayaan BRI Syariah tercatat 11,49 persen ketimbang tahun lalu. Pengguntingan imbal hasil pembiayaan juga diperkirakan bisa meredam rasio pembiayaan bermasalah (NPF) yang dipatok tidak lebih dari tiga persen di pengujung tahun,” ungkap Indri di Jakarta.
Direktur Utama BRI Syariah Moch Hadi Santoso mengatakan, pada 2015, perbankan pelat merah iini sukses meluncurkan layanan Laku Pandai (Layanan Keuangan Tanpa Kantor Dalam Rangka Keuangan Inklusif) di Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB) sesuai izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
“BRI Syariah merupakan bank syariah pertama yang memiliki Laku Pandai. Laku Pandai adalah program penyediaan layanan perbankan dan/atau layanan keuangan lainnya melalui kerja sama pihak lain aatau agen bank dan didukung izin dengan penggunaan sarana teknologi informasi,” ungkap Hadi. (ers/jos/jpnn)