Pembunuh Mahasiswi Cantik itu Akan Hadapi Tuntutan Hari Ini
Dua guru SD inklusi di wilayah Surabaya, Dadang dan Slamet, menerangkan perilaku terdakwa selama berada di SD.
Menurut mereka, meski IQ-nya agak rendah, AR terlihat normal.
''Kalau tidak ada kondisi eksternal yang memancing emosinya, dia akan diam," tutur Hasanuddin.
Sementara itu, Cita Juwita, psikolog dari Pusat Pelayanan Terpadu (PPT) Jatim, menyatakan bahwa AR tidak mengalami gangguan jiwa.
AR juga tidak pernah melakukan tindakan kekerasan. ''Ini malah memperjelas hal yang sebenarnya terjadi," ucapnya.
Namun, hal berbeda diungkapkan kuasa hukum AR, Junasril Agus.
Menurut dia, keberadaan di sekolah inklusi adalah bukti bahwa AR merupakan anak berkebutuhan khusus.
Kendati tidak mengalami gangguan jiwa, emosinya labil.