Pemerintah Dinilai Hanya Perhatikan PTN
jpnn.com, JAKARTA - Pemerintah dinilai hanya mementingkan pembangunan pendidikan di Perguruan Tinggi Negeri (PTN). Sedangkan Perguruan Tinggi Swasta (PTS) dianaktirikan.
"Pemerintah harusnya memerhatikan PTS juga. Dari 4300 PT di Indonesia, sebagian besar PTS dengan jumlah mahasiswa sekitar lima jutaan per tahun. Sedangkan PTN hanya satu jutaan," kata Rektor Universitas Trilogi Prof Asep Saefuddin dalam bedah buku Ekonomi Pancasila di Jakarta, Sabtu (15/4).
Sikap pemerintah yang tidak menerapkan keadilan dalam pendidikan, lanjutnya, akan membuat kualitas anak bangsa berbeda.
PTN yang hanya sejuta mahasiswa per tahun, sangat diperhatikan mutu pendidikannya. Sebaliknya lima juta mahasiswa PTN dibiarkan.
"Mana bisa bangsa ini maju kalau pemerintah belum bisa menerapkan sistem ekonomi Pancasila di bidang pendidikan. Pemerintah jangan hanya mencap PTS banyak yang abal-abal, tapi tidak melakukan pembinaan," terang wakil ketua Forum Rektor Indonesia (FRI) ini.
Mestinya pemerintah melibatkan PTS-PTS yang sudah bagus untuk merumuskan konsep pendidikan tinggi di Indonesia. Karena lebih mudah mengubah bangsa dengan melibatkan PTS karena jumlah anak didiknya lebih banyak dari PTN.
"Memang akan terkendali dengan anggaran, tapi dengan menerapkan ekonomi Pancasila , ekonomi kegotongroyongan, saya optimistis hal tersebut bisa diatasi. PT yang kelebihan fiskal bisa mensubsidi yang dananya kurang. Ini agar makin banyak PTS yang berkualitas baik," tandas guru besar di IPB ini. (esy/jpnn)