Pemerintah Hadapi Masalah Ekonomi, Airlangga Semestinya Fokus di Kursi Menteri
jpnn.com, JAKARTA - Pemerhati ekonomi dari The Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Enny S Hartati mengingatkan Menteri Koordinator (Menko) Perekonomian Airlanga Hartarto fokus pada tugasnya sebagai pembantu Presiden Joko Widodo (Jokowi) di kabinet. Enny meragukan Airlangga sebagai Menko Perekonomian akan berkinerja moncer jika merangkap jabatan ketua umum Golkar.
“Tim ekonomi yang dipimpin Airlangga Hartarto cukup berat. Apalagi, Pak Menko ini maju sebagai calon ketum Partai Golkar, apakah bisa fokus dalam membenahi ekonomi kita? Makanya dari awal kita sudah rekomendasikan ke pemerintah tidak ada rangkap jabatan,” ujar Enny.
Direktur eksekutif INDEF itu menjelaskan, Presiden Jokowi pada periode kedua pemerintahannya menghadapi kondisi perekonomian yang lebih berat. Target pertumbuhan ekonomi selama tiga tahun berturut-turut tak tercapai.
“Kondisi ekonomi global makin berat. Pertumbuhan ekonomi kuartal tiga saja yang mencapai 5,02 membuktikan adanya perlambatan, maka saya prediksi kinerja pertumbuhan ekonomi 2019 yang berada di angka 5,2 persen tidak mungkin tercapai,” ulasnya.
Enny juga menilai angka kemiskinan belum turun signifikan. Selain itu, terjadi ketimpangan antar-daerah.
Oleh karena itu Enny menegaskan, Airlangga yang saat menjadi menteri perindustrian tak begitu moncer semestinya memahami bahwa tantangan sebagai Menko Perekonomian lebih berat. “Menko tidak hanya mengurusi industri, tetapi di bawah menko ekonomi lebih banyak,” tegasnya.
Enny menambahkan, Airlangga harus lebih fokus. Oleh karena itu Enny mengingatkan Airlangga agar tak merangkap jabatan.
“Tadinya saja mengurus satu kementerian tidak fokus. Seharusnya bisa lebih fokus, tidak ada rangkap jabatan. Saya sepakat tidak ada rangkap jabatan antara menteri dan ketua umum ataupun pengurus partai,” tegasnya.(ara/jpnn)