Pemerintah Lakukan Perombakan, Freeport Ikuti Aturan
Sabtu, 28 Januari 2017 – 08:44 WIB
Hal tersebut kemudian menjadi syarat untuk bisa mengekspor konsentrat.
Chappy menyebutkan, selama kurun operasi di Papua, produksi Freeport berada dalam tren naik.
Misalnya, selama periode KK I 1973–1991, total produksi tembaga, emas, dan perak tercatat mencapai 258 ribu ton.
Selanjutnya, pada periode KK II 1992–2014 mencapai 3.992 ribu ton.
Menurut Chappy, sekitar 37 persen produksi Freeport diolah di Indonesia.
Sisanya diekspor ke berbagai negara, mulai India, Jepang, Tiongkok, Filipina, Korea Selatan, dan Spanyol.
’’Pasar ekspor terbesar adalah India dengan penjualan 26 persen dari total produksi,’’ katanya.
Chappy juga menyebutkan kontribusi finansial Freeport kepada Indonesia.