Pemerintah Wajib Melindungi Umat yang Jalankan Ibadah Idul Adha di Tolikara!
jpnn.com - JAKARTA - Ketua Umum GP Ansor Nusron Wahid meminta pemerintah untuk membuktikan kehadiran negara dalam memberikan jaminan perlindungan bagi umatnya untuk beribadah. Salah satu yang jadi perhatian Nusron adalah jaminan umat Islam di Tolikara, Papua, dalam menjalankan ibadahnya, terutama saat merayakan Iduladha 24 September mendatang.
Nusron berharap kasus pembakaran tempat ibadah seperti yang terjadi saat Shalat Idul Fitri lalu tak terulang lagi. "Pemerintah harus melindungi umat Islam di Tolikara bisa beribadah," kata Nusron Wahid, di Jakarta, Sabtu (19/9).
Dia pun meminta agar siapapun pihak yang mengganggu umat bergama menjalankan ibadah harus ditindak. Menurutnya, hukum yang harus ditegakkan terhadap siapapun yang melakukan pelanggaran. Urusan negara adalah bagaimana menjamin perlindungan," tukasnya.
Nusron menegaskan, tidak ada dalil dan aturan apapun di Indonesia yang mengatur bahwa daerah tertentu adalah daerah Al-Quran dan daerah tertentu adalah daerah Injil.
"Di Bali juga ada mayoritas, tetapi kebebasan agamanya terjamin. Itu yang harusnya juga berlaku di daerah-daerah lain di seluruh Indonesia," tukasnya.
Dengan adanya pengalaman saat Idul Fitri lalu, Nusron berharap tidak ada lagi nanti pihak berwenang merasa kecolongan atau tidak mengantisipasi. Apalagi, kasus di Tolikara menjadi sorotan banyak pihak dan dianggap telah mencoreng kerukunan antarumat beragama. "Hak dasar warga negara dalam menjalankan ibadah dijamin konstitusi. Jadi enggak boleh dibarter dengan apapun," jelasnya.
Lebih lanjut, Nusron mengatakan, selama ini pihaknya selalu mengirimkan Banser untuk menjaga gereja ketika umat kristiani menjalankan ibadah. Harusnya sebaliknya juga terjadi yakni umat kristiani yang mayoritas menjaga masjid ketika umat muslim menjalankan ibadah. (mas/jpnn)