Pemilu India: PM Modi Diprediksi Ingkar Janji
jpnn.com, NEW DELHI - Kemenangan sudah digenggam. Jabatan perdana menteri (PM) India selama lima tahun ke depan sudah diamankan. Kini yang harus Narendra Modi lakukan adalah memenuhi janji-janji selama kampanye. Sebagian besar janji tersebut bakal sulit terealisasi. Terutama dengan kondisi perekonomian yang tak perkasa.
Selama kampanye, Modi dan Bharatiya Janata Party (BJP) berjanji memberikan uang tunai kepada para petani sebesar USD 1,44 triliun (Rp 20,7 kuadriliun) untuk membangun jalan, rel kereta api, dan infrastruktur lain; menggandakan ekspor; serta mendorong manufaktur. Selain itu, ada pemotongan pajak untuk kelas menengah.
”Sulit untuk melihat mereka memenuhi target itu,” ujar Shilan Shah, ekonom senior India di Capital Economics Ltd, Singapura.
BACA JUGA: Pemilu India: Petahana Menang Telak, Oposisi Ucapkan Selamat
Saat ini tingkat pengangguran di India tinggi, investasi menurun, dan pertumbuhan ekonomi hanya 6,5 persen selama tiga bulan pertama tahun ini. Itu adalah yang terendah sejak pertengahan 2017. Saat ini pendapatan negara tertekan dan pemerintah berutang lebih banyak. Karena itu, mendapatkan uang untuk memenuhi janji-janji Modi dan BJP bakal menjadi tantangan tersendiri.
Sementara itu, kepemimpinan Rahul Gandhi kini dipertanyakan. Sebab, partai Indian National Congress (INC) yang dia pimpin tak mendapatkan hasil maksimal. Berdasar hasil akhir penghitungan suara, partai itu hanya memperoleh 52 kursi. INC bahkan tak mendapatkan satu pun kursi di 13 negara bagian. Adapun India memiliki 29 negara bagian.
Jubir INC Salman Soz menyatakan bahwa Gandhi tak akan mundur. Penyebab kekalahan INC tidak hanya terletak pada Gandhi, tapi juga strategi partai. ”Kami akan kembali meninjau pemetaan,” ujar Soz seperti dikutip AFP. (sha/c11/sof)