Pemimpin Indonesia Pemalas
Selasa, 09 September 2008 – 16:02 WIB
Secara kontiniu, lanjut dia, negara-negara asing melalui berbagai kelembagaannya selalu mempengaruhi proses penyusunan UU sesuai dengan kepentingan negaranya.Sementara kepentingan rakyat relatif tidak ada yang mengawal ketika proses berlangsung. "DPR yang kita harapkan mampu berperan sebagai corong aspirasi rakyat ternyata sangat mengecewakan karena dalam prakteknya lebih banyak membela kepentingan asing," kata Andrinof.
Di tempat yang sama, anggota Komisi VI DPR Hasto menjelaskan bahwa kemalasan pemerintahan dalam mengelola aset sebagai akibat dari ketidaksiapan bangsa ini untuk mandiri.Fakta tersebut merupakan sebuah proses kemerosotan kedaulatan rakyat dan bergeser ke liberalisasi yang dikawal oleh asing, kata Hasto.Demikian juga halnya dengan susunan menteri-menteri ekonomi kabinet sekarang. "Semua tidak bisa lepas dari kepentingan asing. Ini sekaligus juga fakta dari kegagalan pemerintah dalam mengelola negara." (Fas)