Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Pemudik Diminta Waspadai Polisi Gadungan

Kamis, 07 Juli 2016 – 03:15 WIB
Pemudik Diminta Waspadai Polisi Gadungan - JPNN.COM
Ilustrasi polisi gadungan yang ditangkap beberapa waktu lalu. Foto: dokumen JPNN

jpnn.com - PANGKALPINANG - Masyarakat khususnya pemudik dihimbau mewaspadai polisi gadungan. Biasanya polisi gadungan kerap melancarkan aksi penipuan dan pemerasan, terutama memanfaatkan momen jelang hari raya Idul Fitri 1437 Hijriyah.

Oleh karena itu, masyarakat diingatkan jangan mudah percaya apabila menemukan orang yang mengaku sebagai anggota Polri, segeralah melapor kepada kantor polisi terdekat. Setiap anggota Polri selalu disertai surat tugas dan kartu identitas dalam menjalankan tugasnya.

"Kita minta masyarakat atau pemudik agar jangan mudah percaya apabila ada orang yang mengaku sebagai anggota Polisi, terlebih pas hari raya. 

“Modus mereka berpura-pura melakukan pemeriksaan di jalan raya dengan mengenakan seragam layaknya anggota Polri, namun tanpa dilengkapi surat perintah tugas," ungkap Kabid Humas Polda Kepulauan Bangka Belitung (Babel), AKBP Abdul Mun'im seperti dikutip dari Babel Pos (Jawa Pos Group). 

"Jika ada orang mengaku anggota Polri, jangan langsung percaya saja. Maka minta lah tanda pengenal atau kartu tanda anggotanya. Hati-hati, Polisi gadungan itu biasanya berbadan kekar, rambut cepak dan berpenampilan sangat meyakinkan seperti layaknya seorang petugas Kepolisian," lanjut dia.

"Sebaiknya masyarakat tidak panik bila didatangi anggota Polisi, sehingga jika terlihat kejanggalan dari tindakan Polisi tersebut, terlebih adanya unsur pemaksaan dari orang yang mengaku anggota Polisi, sudah seharusnya warga meminta dengan tegas identitasnya," sambung Abdul.

"Apabila anggota tersebut menolak dan tidak bisa menunjukkan kartu identitas, maka sudah dapat dipastikan mereka adalah Polisi Gadungan yang mencoba untuk memperdaya warga dengan cara menggertak, kemudian menipu dan memeras warga," pungkasnya. (lay/ray/jpnn)

Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News