Pendukung Prabowo-Hatta Tak Akan Jadi Warga Negara Kelas Dua
Pasca-putusan MK, Ansor Dorong Rekonsiliasi dan Konsolidasi Nasionaljpnn.com - JAKARTA - Politisi Partai Golkar yang juga anggota Tim Pemenangan Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK), Nusron Wahid mengaku sangat girang dengan keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang menolak seluruh gugatan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa. Bagi Nusron, putusan MK itu bukan semata-mata karena memperkuat kemenangan Jokowi-JK, tetapi juga menunjukkan proses pemilu presiden (pilpres) membuktikan Indonesia semakib dewasa dalam berpolitik dan demokrasi.
"Semula banyak yang takut. Ternyata kita bisa menjadi bangsa yang demokratis. Saya yakin, kita akan menjadi bangsa yang demokratis terbesar di dunia dengan pengalaman pilpres yang ada selama ini,” kata Nusron di Jakarta, Kamis (21/8) malam.
Menurutnya, kemenangan Jokowi-Jk harus dijadikan modal awal oleh bangsa Indonesia untuk segera melakukan rekonsiliasi dan konsolidasi nasional dalam mebentuk tatanan baru. Nusron menegaskan, kemenangan Jokowi-JK juga sudah semestinya dimaknai juga sebagai kemenangan rakyat, hati nurani dan politik berkeadaban dan berkebudayaan.
"Rakyat sudah menang, hukum sudah menjawab dan keadilan sudah ditegakkan. Hati nurani sudah terjawab. Ini saatnya rakyat memberikan dukungan dan legitimasi terhadap Jokowi-JK untuk memimpin rakyat dan bangsa Indonesia, agar membawa kita dalam gerbang kemakmuran dan kesejehteraan,” pinta Nusron.
Ketua Umum GP Ansor itu juga berharap Prabowo-Hatta dan pendukungnya menerima seutuhnya putusan MK itu. Sebab, kata Nusron, meski Jokowi-JK berkuasa namun para pendukung Prabowo-Hatta tidak akan dianak-tirikan.
“Dengan selesainya proses di MK maka para pendukung Prabowo-Hatta kembali menjadi warga negara yang baik, menghentikan semua aktivitas yang tidak perlu dan kontraproduktif. Sudah tidak ada lagi pendukung Jokowi-JK dan Prabowo-Hatta. Jokowi-JK juga tidak akan menganggap pendukung Prabowo-Hatta menjadi warga kelas kedua karena semua sama, akan dilayani dengan hak-hak yang sama,” pungkasnya.(ara/jpnn)